Pemprov Kaltim Sajikan Informasi Pengendali Inflasi di Gelaran RBXperience 2023

Liputan6.com, Bali RBXperience 2023 yang digagas Kedeputian Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), diikuti oleh beberapa provinsi di Tanah Air, salah satunya Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). 

Terkait hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan pihaknya ikut ambil bagian dengan mengisi booth/stan peer teaching (pengajaran sebaya) di arena RBXperience 2023. Selain itu, Pemprov Kaltim juga menyajikan berbagai informasi tentang pengendalian inflasi yang ditayangkan dalam bentuk video yang diputar di layar TV.

"Selain itu, kita juga tampilkan produk-produk olahan UMKM. Karena UMKM juga memiliki peran begitu penting untuk menopang ekonomi bangsa, khususnya pada perekonomian daerah," kata Ri,  pada pelaksanaan RBXperience 2023, di Bali, Selasa (5/12).

Secara keseluruhan terdapat 23 stan yang diisi oleh 18 kementerian/lembaga dan instansi pemerintah baik level pusat maupun daerah. Mereka yang dipilih dianggap dapat dijadikan percontohan atas pelaksanaan reformasi birokrasi (RB) general dan tematik. Terdapat beberapa rangkaian kegiatan antara lain talk show dan coaching clinic dengan enam kelas. 

Sri Wahyuni berharap agar keberhasilan yang telah dicapai tahun ini bisa ditingkatkan tahun depan, dengan catatan akan jauh lebih berat dari tahun ini. Pemprov Kaltim melalui Biro Perekonomian Setda Provinsi Kaltim mengisi stan yang berada di lantai dasar Bali Nusa Dua Convention Center 1 Kawasan Terpadu ITDC NW/1, Nusa Dua-Bali.

Kepala Biro Perekonomian Iwan Darmawan menjelaskan booth Provinsi Kaltim diisi film terkait penanganan inflasi. Ada paparan Sekda Sri Wahyuni dan penampilan berbagai produk UMKM Kaltim. 

"Kami konsisten dengan apa yang telah direncanakan," ujarnya. 

Terutama dengan kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN), lanjut dia, sudah tentu akan berimbas pada pertumbuhan perekonomian yang tinggi. Dengan kondisi ini maka otomatis daya beli masyarakat akan semakin kuat. Dalam waktu bersamaan maka kebutuhan masyarakat akan semakin tinggi. 

"Sedangkan kamidi daerah, selama ini masih bergantung dengan daerah lain. Oleh karena itu kami harus memastikan jumlah pasokan yang diinginkan konsumen itu tetap tersedia," katanya. 

(*)