Enam Kali Berturut-turut, Banyuwangi Jadi Kabupaten Terinovatif se-Indonesia

Inovasi yang terus dilakukan secara konsisten oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berhasil mendapatkan apresiasi.

oleh Fachri pada 12 Des 2023, 18:30 WIB
Diperbarui 12 Des 2023, 18:28 WIB
Pemkab Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandini saat menerima penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Inovasi yang terus dilakukan secara konsisten oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi berhasil mendapatkan apresiasi. Selama enam tahun berturut-turut, Pemkab Banyuwangi ditetapkan sebagai daerah terinovatif se-Indonesia dalam program Innovative Government Award (IGA) 2023 oleh Kementerian Dalam Negeri.

“Seperti yang pernah disampaikan Bapak Presiden bahwa setiap daerah harus berani membuat terobosan, tidak boleh monoton. Inilah yang terus kami budayakan di Banyuwangi, agar kita bisa terus ber-progress meski dihadapkan pada berbagai tantangan,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Selasa (12/12/2023).

Ia pun menegaskan bahwa budaya inovasi yang dikembangkan Banyuwangi tak sekadar mengukuti trend, namun, dirancang agar terintegrasi dan partisipatif.

"Sehingga tak kurang dari 207 inovasi yang didaftarkan memiliki keterhubungan dan terdapat pelibatan masyarakat di dalamnya," tegas Ipuk.

Dirinya juga menuturkan bahwa melalui program inovatif Banyuwangi Tanggap Stunting (BTS), berbagai inovasi yang berbasis digital ataupun non-digital diintegrasikan.

"Dari data hingga jenis intervensi yang dibutuhkan untuk penanganan stunting dari setiap baduta (bayi dua tahun) dapat dipantau melalui inovasi Smart Kampung yang berbasis digital," tutur Ipuk.

“Dari sini, warga dapat berpartisipasi aktif untuk turut melakukan penanganan maupun pengawasan terhadap stunting,” imbuhnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Inovasi Libatkan Banyak Pihak

Ipuk menjelaskan bahwa inovasi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi juga melibatkan banyak pihak lainnya. Ia menyebut, di antaranya adalah inovasi Laskar Sakinah yang merupakan para wanita pedagang sayur keliling. 

"Mereka dilibatkan untuk mengantarkan makanan kaya gizi setiap harinya bagi ibu hamil beresiko tinggi maupun ke balita stunting," jelasnya.

“Dari keterlibatan ini, multiplier effect-nya meluas. Tidak sebatas penanganan stunting, tapi juga memberikan peningkatan ekonomi kepada masyarakat yang terlibat. Ini ruh dari setiap inovasi yang kami cetuskan. Harus ada dampak nyata,” tegasnya.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya