Mendagri Minta Polri Tingkatan Keamanan di Jalur Transportasi Jelang Ramadan

Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mendorong jajaran Polri memperkuat keamanan arus transportasi menjelang Ramadan karena mobilitas baik arus mudik maupun arus balik terjadi sangat tinggi.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 01 Mar 2024, 15:55 WIB
Diterbitkan 01 Mar 2024, 15:54 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan. Ini merupakan penggunaan hak suara perdananya usai pensiun dari jabatan Kapolri.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan. Ini merupakan penggunaan hak suara perdananya usai pensiun dari jabatan Kapolri.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mendorong jajaran Polri memperkuat keamanan arus transportasi menjelang Ramadan karena mobilitas baik arus mudik maupun arus balik terjadi sangat tinggi.

Tito mengingatkan, kepada anggota Polri untuk meningkatkan keamanan, terutama di jalur yang kurang mendapat perhatian, seperti jalur laut yang banyak terjadi kecelakaan, baik karena gelombang tinggi, hujan tinggi, hingga badai. Menurut mantan Kapolri itu, banyak kecelakaan laut terjadi karena minimnya standar keamanan yang memadai.

"Saya mohon betul, saya juga pasti akan menyampaikan kepada seluruh pemerintah daerah, dan saya sudah memberi surat edaran untuk mewajibkan semua kapal-kapal yang berhadapan dengan gelombang harus memiliki life jacket, yaitu apa, body vest, pelampung," kata Tito dilansir dari Antara, Jumat (1/3/2024).

Tak hanya di jalur laut, Tito juga mewanti-wanti kondisi mobilitas di jalur udara. Potensi hambatan terkait dengan transportasi udara, yaitu menyangkut patokan harga tiket yang tinggi.

Tito mengemukakan bahwa tingginya harga transportasi udara akan memicu kenaikan harga lain secara alami, terlebih pada Ramadan dan Lebaran, beberapa harga komoditas lain juga akan mengalami kenaikan seperti beras dan daging.

Oleh karena itu, dia mendorong Polri bersama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk melakukan upaya pengendalian inflasi.

"Ada daerah-daerah yang prestasinya (dalam mengendalikan inflasi) bagus sekali, tetapi ada yang tidak," ungkapnya.

Tito juga mendorong Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) terus kompak agar keamanan masyarakat terjamin. Ketika TNI dan Polri kompak, menurut dia, rakyat akan tenang dan kepercayaan publik pada negara meningkat.

"Ketika Polri dan TNI kompak, itu pasti aman. Kenapa? Karena inilah kekuatan yang bisa semilitan dan sekuat ini di negara ini," tambah Tito.

Kapolri Pastikan Jajaran Siaga Kamtibmas Ramadan, Mudik, hingga Pilkada Serentak

KPK dan Polri Tanda Tangani Kerjasama Bidang Koordinasi dan Supervisi
Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, perjanjian kerja sama dilakukan untuk membangun sinergi antara Polri dengan KPK. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan jajarannya terus bersiaga mengawal keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas, khususnya jelang serangkaian momen seperti Bulan Suci Ramadhan, mudik, event internasional, hingga penyelenggaraan Pilkada Serentak.

"Dengan kalender kamtibmas sendiri di mana saat ini kita sedang memasuki tahapan Pilpres. Namun di sisi lain kita juga tetap memiliki tugas-tugas pokok yang harus kita kawal dan kita jaga," tutur Kapolri Listyo di Gedung Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/2/2024).

"Sebentar lagi kita akan masuk di Bulan Ramadhan yang sebentar lagi di bulan Maret, ini juga membutuhkan perhatian khusus karena akan terjadi pergerakan mudik yang sangat besar, yang tentunya juga harus mampu kita amankan. Di samping tentunya, wilayah-wilayah yang ditinggalkan pemudik di tengah situasi kita menghadapi situasi pemilu," sambungnya.

Indonesia sendiri juga akan menghadapi event internasional di Bali, yang dihadiri oleh 43 negara. Listyo menekankan perlunya perhatian khusus demi memastikan pengamanan berjalan baik.

"Dan kemudian setelah itu kita akan menghadapi pilkada serentak di semua daerah, ada 37 provinsi yang harus melaksanakan kegiatan dan juga kabupatennya. Dan ini semuanya butuh kesiapan dari Polri khususnya sebagai penanggungjawab kamtibmas," jelas dia.

Listyo bersyukur sejauh ini pihaknya bersama dengan masyarakat luas berhasil mengatasi berbagai dinamika yang terjadi selama Pilpres 2024. Termasuk dalam mengelola media sosial dan pengamanan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Namun demikian, semuanya dalam kondisi yang terkendali, terukur, dan tentunya saya harapkan ini menjadi bagian demokrasi kita yang terus bisa kita jaga walaupun terjadi perbedaan pendapat di dalamnya, namun tentu bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan sebagai modal utama stabilitas keamanan, sebagai prasarana utama untuk betul-betul bisa menuju visi Indonesia Emas 2045, yang saat ini kita rasa kita semua sudah melihat angka-angkanya on the track," kata Listyo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya