Jokowi Atur Waktu Cek Lokasi Banjir Bandang di Sumatera Barat

Jokowi mengaku dirinya terus memantau perkembangan dan kondisi korban terdampak banjir bandang di Sumatera Barat.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 14 Mei 2024, 11:33 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2024, 11:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kesiapan infrastruktur pendukung Presidensi Indonesia pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 (dok: PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan dirinya berencana mengunjungi lokasi terdampak banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat. Namun, saat ini kondisi jalan masih terputus akibat longsor sehingga Jokowi masih mencari waktu yang tepat untuk mengunjungi lokasi bencana.

"Saya juga ingin ke sana tetapi masih mengatur waktu. Karena juga di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi juga baru ditata," jelas Jokowi kepada wartawan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).

"Dan kemudian nanti, kalau waktunya sudah ketemu saya akan tinjau ke sana ke Sumatera Barat dan baik memberikan bantuan dan memberikan solusi ke yang terdampak," sambungnya.

Jokowi mengaku dirinya terus memantau perkembangan dan kondisi korban terdampak banjir bandang di Sumatera Barat. Dia juga telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mengecek langsung kondisi di Sumatera Barat.

"Saya mengikuti terus dengan seksama perkembangan banjir di Kabupaten Tanah Datar, di Sumatera Barat dan saya sudah memerintahkan ke Pak BNPB untuk segera ke sana dan sudah sampai di sana dan sudah kami telfon juga perkembangannya seperti apa, kondisinya seperti apa kami ikuti," tutur Jokowi.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan terhadap korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024) menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sementara itu, 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

"Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang," ujar Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/5/2024).

Upayakan Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Potret Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Banjir bandang terjadi pada Sabtu (11/5) malam menghantam tiga daerah, yaitu Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang. (AP Photo/Fachri Hamzah)

Suharyanto memastikan, data tersebut masih berkembang terus. Maka dari itu, demi membantu mencari korban yang masih hilang dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor ini, alat berat akan masuk dan bergerak secepat mungkin.

"Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujar Suharyanto.

Selain dukungan dalam aspek pencarian dan pertolongan korban terdampak, pemerintah juga terus mengupayakan pemenuhan kebutuhan dasar para masyarakat terdampak dapat dipenuhi dengan baik.

"Kita sepakat dan meyakinkan bahwa kebutuhan dasar masyarakat terdampak ini betul-betul harus dipenuhi dengan baik ketika dia korban, luka-luka, maupun yang sekarang mengungsi. Kita pastikan dan tadi kita sudah berikan bantuan awal baik yang bersifat dana maupun barang kebutuhan sehari-hari, dan ini akan dievaluasi terus menerus sesuai perkembangan," ujar Suharyanto.

Hingga Senin sore, pengiriman bantuan logistik dan evakuasi warga masih dilakukan. Kendati masih adanya tempat dan jalur yang masih tertutup dan terisolir, Suharyanto mengatakan pengiriman bantuan dilakukan menggunakan jalur udara maupun darat dengan memakai jembatan darurat.

BNPB: Korban Jiwa Akibat Banjir Lahar Dingin dan Longsor Sumbar Capai 50 Orang

Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban banjir lahar dingin di Kaki Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Minggu (12/5/2024). (Liputan6.com/ ist)
Petugas gabungan mengevakuasi jenazah korban banjir lahar dingin di Kaki Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Minggu (12/5/2024).(Liputan6.com/ ist)

Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mendorong pencarian dan pertolongan terhadap korban jiwa terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang enam kabupaten dan kota di Sumatra Barat (Sumbar).

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto pada Rapat Koordinasi Penanganan Darurat Bencana Banjir Lahar Dingin dan Longsor, Senin (13/5/2024) menyampaikan, langkah penanganan darurat yang diambil pada bencana kali ini di antaranya pemulihan akses jalan darat dari daerah terdampak dengan alat berat, pembersihan material longsor, evakuasi korban, dan koordinasi dengan OPD terkait.

Berdasarkan laporan yang dihimpun BNPB, Suharyanto menyampaikan bahwa jumlah korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana tersebut tercatat menjadi 50 orang. Sementara itu, 27 orang dilaporkan hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi.

“Adapun rincian dengan korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang,” ujar Suharyanto seperti dikutip dari siaran pers, Selasa (14/5/2024).

Suharyanto memastikan, data tersebut masih berkembang terus. Maka dari itu, demi membantu mencari korban yang masih hilang dalam bencana banjir lahar dingin dan longsor ini, alat berat akan masuk dan bergerak secepat mungkin.

“Basarnas punya golden time di 6x24 jam, kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan ya kita harus cari," ujar Suharyanto.

 

Infografis Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Meletus. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Tanggap Darurat Bencana Gunung Semeru Meletus. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya