Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menikmati akhir pekan di Yogyakarta, hingga hari terakhir pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Ancol, Jakarta, Minggu (26/5/2024).Â
Mengutip siaran pers dari Kantor Sekretariat Presiden, Jokowi pada Sabtu malam (25/5/2024) memilih turun ke Jalan Malioboro untuk menyapa masyarakat.
Baca Juga
âSabtu malam, 25 Mei 2024 berubah menjadi sebuah peristiwa memikat di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, ketika Presiden Joko Widodo memilih menghabiskan waktu bersama ribuan warga, pedagang, dan wisatawan,â tulis siaran pers, seperti dikutip Minggu (26/5/2024).
Advertisement
Menyapa dan berinteraksi langsung dengan rakyat memang menjadi ciri khas dari Jokowi. Hal itu dilakukan sekira pukul 21.00 WIB, saat sang kepala negara berjalan kaki meninggalkan Istana Kepresidenan Yogyakarta.
âPresiden disambut dengan sorak sorai penuh kegembiraan dari masyarakat yang berkumpul. "Pak Jokowi! Pak Jokowi," seru masyarakat begitu Presiden Jokowi melangkahkan kakinya melewati gerbang utama Istana,â bunyi siaran pers.
Sambil berjalan sepanjang Malioboro, Presiden Jokowi tidak hanya bersalaman tapi juga berfoto, membagikan kaus, dan membagikan bantuan kepada pedagang kecil.Â
âDi satu sudut, Presiden berhenti untuk menyaksikan atraksi barongsai yang tengah tampil, menunjukkan apresiasinya terhadap keberagaman budaya yang disuguhkan di Malioboro,â kata siaran pers.Â
Sinta, seorang penjual es jeruk asongan, mengungkapkan kegembiraannya mendapatkan bantuan dari Presiden. Namun, di saat yang sama, Sinta merasa sedih menyadari ini adalah periode akhir kepemimpinan Presiden Jokowi yang ia kagumi karena kedekatannya dengan rakyat.
"Sebenarnya sedih banget saya lihat Pak Jokowi di akhir kepemimpinan ini. Kayaknya kita bakalan kehilangan sosok yang rendah hati, yang mau dekat sama rakyat. Pokoknya sedih," ungkap Sinta.Â
Warga Sedih Jokowi Akan Lengser
Kesedihan yang sama juga dirasakan oleh Suyanti, seorang warga lain yang beruntung menerima bantuan malam itu. Suyanti akan merindukan senyuman dan sikap tidak sombong Presiden, yang menurutnya mencerminkan kepemimpinan yang baik.
"Mudah-mudahan setelah Pak Jokowi paripurna sekeluarga sehat selalu. Terima kasih atas kepemimpinan Pak Jokowi yang menurut saya bagus," ucap Suyanti.
Kurniatun, pedagang asongan lainnya, menambahkan bahwa ia mengenal Presiden Jokowi sebagai sosok yang menyatu dengan rakyat, ramah, dan baik. Menurutnya, ia akan merindukan sosok presiden seperti Pak Jokowi ketika nanti sudah purnatugas.
"Kangen banget, kharismatik banget Pak Jokowi itu, baik banget, bisa merakyat, yang jelas bisa menyatu sama rakyat," tutur Kurniatun.
Â
Advertisement
Rakernas PDIP Akan Ditutup dengan Pidato Megawati
Sementara itu, PDIP melaksanakan hari terakhir rapat Rakernas ke-5, di Beach City International Stadium, Minggu (26/5/2024). Rakernas PDIP ini akan ditutup dengan pidato dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Penutupan Rakernas-V oleh Ketua Umum PDIP," tulis agenda acara yang diterima awak media, Minggu (26/5/2024).
Pidato penutupan Megawati nantinya akan disampaikan secara terbuka. Sebelum pidato penutupan, akan ada penyampaian rekomendasi eksternal dari pihak partai. Pada acara hari ketiga ini, para kader sudah mulai menggelar rakernas secara internal sejak pukul 09.00 WIB.
Ada sejumlah agenda yang dibahas pada giat tertutup tersebut. Pertama, laporan dari masing-masing komisi. Kedua, penyampaian rekomendasi internal partai. Ketiga, pengarahan ketua umum PDIP.
Sebelumnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri, menyampaikan pidato politiknya saat pembukaan Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Megawati mengawalinya dengan mengucapkan terima kasih kepada rakyat yang menempatkan partainya di urutan pertama pada Pileg 2024. Namun, ia juga menyoroti situasi pemilu presiden yang dipandangnya banyak anomali dan dengan diwarnai kecurangan secara struktur, sistematis, dan masif (TSM). Untuk mengatasi kecurangan itu, dirinya tidak takut jika dianggap provokator. Sebab, semua itu demi bangsa dan negara yang lebih baik.
"Nanti katanya saya "Bu Mega provokator" Iya, saya sekarang provokator. Demi kebenaran dan keadilan. We enak wae, ngerti kan? ngerti kan yang dimaksud?," kata Megawati. Â