Zulhas: Enggak Betul Jokowi Sodorkan Nama Kaesang, Partai-Partai yang Perlu

Ketum PAN Zulhas membantah tuduhan yang menyebut Presiden Jokowi menyodorkan nama Ketum PSI sekaligus putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk maju Pilkada Jakarta 2024.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 29 Jun 2024, 13:35 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2024, 13:35 WIB
Ketum PAN Zulkifli Hasan
Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah tuduhan Sekjen PKS yang menyebut Presiden Jokowi menyodorkan nama putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk maju di Pilkada 2024. (Liputan6.com/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan membantah tuduhan yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyodorkan nama Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengaku, Jokowi tidak pernah menawarkan Kaesang ke partainya. Menurut dia, justru PAN yang sempat meminta agar Kaesang maju di Pilkada Jakarta, namun ditolak Jokowi.

“Kan saya pernah tanya (ke Jokowi) gimana Pak Kalau Kaesang begini, jangan Pak Zul. Gimana nyuruh, orang saya tanya saja Pak Jokowi bilang jangan. Jadi enggak betul yang nyuruh-nyuruh tuh,” kata Zulhas di Kantor DPP PAN, Jakarta, Sabtu (29/6/2024).

Kata dia, partai-partai yang justru membutuhkan sosok Kaesang untuk maju di Pilkada 2024 dan meminta restu Jokowi. “Mungkin partai-partai yang perlu Mas Kaesang,” kata Zulhas.

Menteri Perdagangan (Mendag) ini juga mempertanyakan tuduhan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi yang mengaku mendapat tawaran dari Jokowi. Sebab, menurutnya, PKS tak pernah bertemu Jokowi. 

“Ah enggak bener. Kapan Sekjen PKS ketemu Pak Jokowi, tahu dari mana dia, kapan ketemunya. Kok kayak pernah ngobrol gitu, enggak pernah. Saya ketemu nanya, hayo bener saya atau benar sana? Gitu loh,” kata Zulkifli Hasanmemungkasi.

 

Sekjen PKS Sebut Jokowi Sodorkan Nama Kaesang

Kali Ini, Giliran PKS Sambangi Markas Beringin
Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi bersama Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia memberikan keterangan usai pertemuan tertutup di Kantor Partai Golkar, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Pertemuan tersebut sebagai ajang silaturahmi dan konsolidasi jelang Pemilu 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyodorkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk Pilkada Jakarta 2024.

Hal ini disampaikan Aboe saat ditanyai soal Kaesang yang mungkin disodorkan Jokowi untuk menjadi wakil gubernur Ridwan Kamil (RK) untuk Pilkada Jakarta 2024 yang senter bakal diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Sudah-sudah, sudah menyodorkan (nama Kaesang). Kita lihat aja," kata Aboe ditemui usai hadir di acara Penutupan Sekolah Kepemimpinan PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).

Menurut Aboe, cawe-cawe Jokowi dalam kontestasi politik sudah biasa terjadi. Misalnya, kata Aboe, cawe-cawe Jokowi di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

"Kan udah biasa cawe-cawe mulai dari presiden sampai nanti, bisa. Jadi tidak ada masalah, biar aja," ungkap Aboe.

Meski begitu, Aboe tidak menjawab lebih jauh dan rinci soal kepada siapa Jokowi telah menyodorkan nama Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024. "Ke mana-mana," ujar Aboe.   

Kaesang Membantah

Jokowi
Presiden Joko Widodo kembali bertemu dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dan kadernya di Deli Serdang, Sumatera Utara. (Ist)

Sementara itu, Ketum PSI Kaesang Pangarep membantah pernyataan Sekjen PKS. Menurut dia, Jokowi tak ada menawarkan namanya ke partai-partai, terlebih untuk Pilkada Jakarta 2024.

"Pak Sekjen PKS tidak bicara sesuai fakta. Pak Jokowi tidak pernah menawarkan nama saya ke partai-partai. Silakan cek, atau sebut partai mana yang pernah ditawari Pak Jokowi. Cara-cara seperti itu tidak baik dan ini merupakan kebohongan pada publik," kata dia dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).

Putra Presiden Jokowi ini menuturkan, kewenangan pencalonan seseorang untuk maju di Pilkada Jakarta adalah wewenang dari para ketua umum partai politik.

"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada 8 kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," ungkap Kaesang.

"Sebagai Ketua Umum saya berwenang penuh menentukan siapa yang akan dicalonkan oleh PSI. Kewenangan itu semua ada di Ketua Umum kok, jadi kita tunggu saja. jangan bawa-bawa Presiden lah, yang Ketua Umum kan saya," sambungnya.

Dia pun mengingatkan, jelang kontestasi pilkada, jangan ada narasi yang menyesatkan publik.

"Kompetisi Pilkada ini sebaiknya dijauhkan dari penyebaran berita bohong, itu merugikan masyarakat. Terlebih lagi akan merugikan pihak yang suka menyebar berita bohong seperti itu. Masayarakat kita sudah cerdas," pungkasnya.     

Stafsus Jokowi Juga Membantah

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023). (Liputan6.com/Lizsa Egaham)
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie usai bertemu Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/9/2023). (Liputan6.com/Lizsa Egaham)

Staf Khusus Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Grace Natalie membantah Presiden Jokowi menyodorkan nama Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (Ketum PSI) Kaesang Pangarep ke sejumlah partai politik (parpol) untuk menjadi calon wakil gubernur (cawagub) di Pilkada Jakarta 2024.

Grace menyebut, Presiden Jokowi tak ikut campur urusan Pilkada Serentak 2024.

"Tidak benar itu Pak Presiden menyodorkan nama Kaesang ke partai-partai. Pak Presiden tidak ikut campur terkait Pilkada dimanapun," kata Staf Khusus Jokowi, Grace kepada wartawan, Kamis (27/6/2024).

Dia menuturkan, Pilkada 2024 merupakan urusan partai politik, termasuk soal pencalonan. Grace menekankan, Jokowi fokus menyelesaikan tugasnya sebagai presiden sebelum pensiun pada Oktober 2024.

"Pesoalan Pilkada adalah ranah partai. Pak Presiden fokus mengerjakan tugas-tugas kepresidenan sampai Oktober mendatang," ucap Grace Natalie.

"Urusan pencalonan Pilkada, bicara soal popularitas dan jumlah kursi masing-masing partai. Kuncinya disitu. Diskusinya disitu. Bukan di Presiden," jelas dia.

Infografis Menakar Peluang Duet Anies dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Menakar Peluang Duet Anies dan Kaesang di Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya