Liputan6.com, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta, mengingatkan warga untuk waspada bencana hidrometeorologi yang timbul akibat cuaca ekstrem.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Jakarta Isnawa Adji, Jakarta akhir-akhir ini masih menghadapi cuaca ekstrem dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, untuk itu masyarakat perlu mewaspadai kondisi tersebut.
Baca Juga
"Ada potensi angin kencang, hujan ekstrem, longsor, banjir dan pohon tumbang," kata Isnawa dikutip dari Antara, Selasa (9/7/2024).
Advertisement
Isnawa mengatakan, dengan adanya sejumlah ancaman bencana alam, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan menghindari lokasi rawan seperti bantaran kali, di bawah pohon, waduk dan lain sebagainya.
"Jangan parkir di bawah pohon rindang atau reklame besar, karena dikhawatirkan terjadi angin kencang," katanya.
Ia menambahkan, ketika masyarakat mengalami hal yang darurat atau dalam kebencanaan, maka segera menghubungi siaga 112 dan petugas akan secepatnya datang untuk memberikan pertolongan.
Data BPBD Jakarta
BPBD Jakarta mendata dalam waktu dua tahun, terjadi sejumlah bencana ketika cuaca ekstrem, seperti pohon tumbang, bangunan roboh, tanah longsor, korban tenggelam dan lain sebagainya.
Bahkan dari data tersebut, pada 2022 jumlah pohon tumbang mencapai 378 kejadian, tanah longsor 14 kejadian, bangunan roboh 56 kejadian dan korban tenggelam 20 orang.
"Sedangkan di 2024, terjadi 234 pohon tumbang, 22 longsor, 31 unit bangunan roboh, dan 33 orang tenggelam ketika cuaca ekstrem," katanya.
BMKG pada beberapa hari terakhir ini, mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat mewaspadai potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi di wilayah Jakarta.
Advertisement