Kampanye Pembayaran Digital di Jakarta Semakin Diperluas

Sampai dengan bulan Juni 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 796,9 juta.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 19 Agu 2024, 15:48 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2024, 03:23 WIB
Sosialisasi QRIS
Kepala Perwakilan Kantor Bank Indonesia (BI) DKI, Arlyana Abubakar (tengah) jadi pembicara di acara Nyala Festival. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Sosialisasi dan kampanye penggunaan pembayaran digital melalui QRIS semakin meluas di wilayah Jakarta. Hal tersebut karena QRIS telah menjadi  game changer dalam mendorong pembayaran digital. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyatakan pengalaman pengguna optimalnya penggunaan QRIS yang diwujudkan pada acara-acara strategis menjadi kunci sukses dalam mengakselerasi pertumbuhan QRIS di Jakarta.

“Untuk mensukseskan penerapan digital khususnya pada sistem pembayaran di Jakarta, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital termasuk QRIS yang diwujudkan dengan peningkatan pengguna baru dan volume transaksi QRIS melalui optimalisasi pengalaman pengguna serta pendalaman literasi digital masyarakat,” ujar Arlyana saat menjadi pembicara di acara Nyala Festival  di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Selain itu, kata dia, sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait akan tetap dijaga untuk menjaga keberlangsungan penggunaan QRIS dalam jangka panjang di Jakarta. Arlyana juga menambahkan informasi terkait tips agar tetap aman bertransaksi menggunakan QRIS. 

“Pengguna dan pelaku usaha diharapkan untuk tetap menjaga kerahasiaan data pribadi seperti nama pengguna, PIN, dan kata sandi saat melakukan transaksi pembayaran,” jelas dia.

 

Transaksi QRIS di Jakarta Capai 796,9 juta

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar mengatakan, pihaknya berupaya mendorong terbentuknya ekosistem pembayaran digital yang semakin kuat dan meningkatkan literasi digital masyarakat.

Bahkan QRIS telah menjadi game changer dalam mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan alat pembayaran nontunai.

Hingga pada bulan Juni 2024, volume transaksi QRIS di Jakarta telah mencapai 796,9 juta atau tumbuh 173 persen year on year, ucapnya. 

Dia menambahkan, pelaku usaha menjadi pendukung terpakainya QRIS di Jakarta yang mencapai 5,4 juta. Bahkan pengguna QRIS juga mencapai 5,81 juta.

Kemudian, inklusifitas sistem pembayaran nontunai, khususnya QRIS, tersebar di beberapa segmen jenis usaha. Pangsa volume transaksi QRIS di Jakarta sudah relatif besar, hampir 34 persen nasional. 

“Namun berbagai upaya perlu terus dilakukan untuk mendorong penggunaan QRIS di beberapa sektor lainnya,” jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya