Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta kembali menerapkan aturan ganjil genap di sejumlah ruas jalan pada Kamis (20/2/2025).
Advertisement
Baca Juga
Kebijakan ini merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas serta meningkatkan kualitas udara. Dengan adanya sistem ini, diharapkan mobilitas masyarakat menjadi lebih lancar dan polusi udara dapat ditekan.
Advertisement
Pada hari ini, Kamis (20/2/2025), kendaraan dengan pelat nomor genap diperbolehkan melintas tanpa batasan di wilayah yang menerapkan aturan ganjil genap.
Sebaliknya, kendaraan dengan pelat nomor ganjil diimbau untuk mencari alternatif jalur lain atau menggunakan transportasi umum guna menghindari sanksi tilang.
Sistem ganjil genap Jakarta diberlakukan dalam dua sesi setiap harinya. Sesi pertama dimulai pada pagi hari, tepatnya pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB. Kemudian, sesi kedua diberlakukan pada sore hingga malam hari, yakni mulai pukul 16.00 WIB hingga 21.00 WIB.
Peraturan ini hanya berlaku pada hari kerja, yaitu Senin hingga Jumat. Namun, aturan ganjil genap tidak diterapkan pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu, serta pada hari libur nasional atau tanggal merah. Oleh karena itu, masyarakat yang berencana bepergian di luar hari kerja tidak perlu khawatir terhadap pembatasan ini.
Perlu diketahui bahwa perluasan cakupan wilayah ganjil genap telah diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2019.
Regulasi ini merupakan revisi dari Peraturan Gubernur Nomor 155 Tahun 2018 yang mengatur pembatasan lalu lintas dengan sistem ganjil genap.
Pemberlakuan aturan ini juga disesuaikan dengan kebijakan nasional yang tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 26 Tahun 2022 serta Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan Nomor 46 Tahun 2022.
Pemerintah menilai bahwa aturan ganjil genap mampu mengurangi kemacetan yang sering terjadi di ruas-ruas jalan utama Jakarta, terutama saat jam sibuk.
Selain itu, kebijakan ini juga sejalan dengan upaya mengurangi emisi gas buang dari kendaraan bermotor, yang menjadi salah satu faktor penyebab buruknya kualitas udara.
Bagi pengendara yang tetap ingin melintas di area ganjil genap meskipun pelat nomor kendaraannya tidak sesuai dengan tanggal yang berlaku, tersedia beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan.
Salah satunya adalah menggunakan transportasi umum, seperti MRT, TransJakarta, KRL, atau kendaraan berbasis daring yang telah memperoleh izin operasional di wilayah ganjil genap. Alternatif lainnya adalah memilih jalur di luar 26 titik ganjil genap yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah.
Sebagai pengingat, bagi pengendara yang melanggar aturan ini, pihak kepolisian akan melakukan penindakan berupa tilang, baik secara langsung oleh petugas di lapangan maupun melalui sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Oleh karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk memahami regulasi ini agar terhindar dari sanksi yang tidak diinginkan.
Dengan diberlakukannya sistem ganjil genap, diharapkan lalu lintas di Jakarta menjadi lebih tertata dan efisien. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi aturan yang ada dan merencanakan perjalanan dengan baik agar terhindar dari kendala selama di perjalanan.
Tips Berkendara bagi Pengendara Roda Empat atau Lebih:
Jika Anda berkendara dengan kendaraan roda empat atau lebih dan perlu melintas di kawasan ganjil genap Jakarta, simak beberapa saran berikut untuk kenyamanan perjalanan.
1. Periksa Pelat Nomor Kendaraan:
- Pastikan plat nomor kendaraan Anda sesuai dengan tanggal hari ini. Jika tanggal adalah genap, maka hanya kendaraan dengan angka terakhir plat nomor genap yang boleh melintas di jalur ganjil genap, dan sebaliknya.
2. Rencanakan Rute Alternatif:
- Sebelum berangkat, rencanakan rute alternatif yang tidak terkena aturan ganjil genap. Aplikasi navigasi dapat membantu Anda menemukan rute yang lebih lancar.
3. Gunakan Transportasi Umum:
- Pertimbangkan menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta, MRT, atau KRL untuk menghindari aturan ganjil genap dan menghemat waktu.
4. Berangkat Lebih Awal:
- Jika harus menggunakan kendaraan pribadi, cobalah berangkat lebih awal untuk menghindari jam-jam padat dan aturan ganjil genap.
5. Cek Kondisi Kendaraan:
- Pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima sebelum berangkat, termasuk memeriksa bahan bakar, oli, dan tekanan ban untuk menghindari masalah di jalan.
6. Ikuti Peraturan Lalu Lintas:
- Selalu patuhi peraturan lalu lintas dan petunjuk dari petugas di lapangan untuk memastikan keselamatan dan kelancaran perjalanan Anda.
7. Siapkan Dokumen Kendaraan:
- Pastikan Anda membawa semua dokumen kendaraan yang diperlukan, seperti STNK dan SIM, untuk menghindari masalah jika ada pemeriksaan di jalan.
8. Manfaatkan Teknologi:
- Gunakan aplikasi peta dan lalu lintas untuk memantau kondisi jalan secara real-time dan mendapatkan informasi terkini tentang kebijakan ganjil genap.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat mengurangi potensi stres saat berkendara dan memastikan perjalanan yang lebih lancar di tengah kebijakan ganjil genap yang berlaku di Jakarta. Selalu ingat untuk berkendara dengan aman dan bijak.
Advertisement
26 Titik Ganjil Genap Jakarta
Berikut lokasi 26 ruas ganjil genap di Jakarta:
1. Jalan Pintu Besar
2. Jalan Gajah Mada
3. Jalan Hayam Wuruk
4. Jalan Majapahit
5. Jalan Medan Merdeka Barat
6. Jalan MH Thamrin
7. Jalan Jenderal Sudirman
8. Jalan Sisingamangaraja
9. Jalan Panglima Polim
10. Jalan Fatmawati
11. Jalan Suryopranoto
12. Jalan Balikpapan
13. Jalan Kyai Caringin
14. Jalan Tomang Raya
15. Jalan Jenderal S Parman
16. Jalan Gatot Subroto
17. Jalan MT Haryono
18. Jalan HR Rasuna Said
19. Jalan D.I Pandjaitan
20. Jalan Jenderal A. Yani
21. Jalan Pramuka
22. Jalan Salemba Raya sisi Barat
23. Jalan Salemba Raya sisi Timur mulai dari Simpang Jalan Paseban Raya sampai Jalan Diponegoro
24. Jalan Kramat Raya
25. Jalan Stasiun Senen
26. Jalan Gunung Sahari
Pengecualian Ganjil Genap di Jakarta
Ada ketentuan pengecualian bagi kendaraan bermotor yang diperbolehkan memasuki kawasan ganjil genap Jakarta.
1. Kendaraan bertanda khusus yang membawa masyarakat disabilitas
2. Kendaraan ambulans
3. Kendaraan pemadam kebakaran
4. Kendaraan angkutan umum (pelat kuning)
5. Kendaraan yang digerakkan dengan motor listrik
6. Sepeda motor
7. Kendaraan angkutan barang khusus bahan bakar minyak dan gas
8. Kendaraan pimpinan lembaga tinggi negara RI
9. Kendaraan dinas operasional berpelat merah, TNI dan Polri
10. Kendaraan pimpinan dan pejabat negara asing serta lembaga internasional yang menjadi tamu negara
11. Kendaraan untuk memberikan pertolongan pada kecelakaan lalu lintas
12. Kendaraan untuk kepentingan tertentu menurut pertimbangan petugas Polri seperti kendaraan pengangkut uang
13. Kendaraan petugas kesehatan penanganan Covid-19, selama masa penanggulangan bencana yang diakibatkan oleh penyebaran Covid-19.
14. Kendaraan mobilisasi pasien Covid-19
15. Kendaraan mobilisasi vaksin Covid-19
16. Kendaraan pengangkut tabung oksigen
17. Kendaraan angkutan barang pengangkut logistik
Advertisement
