Liputan6.com, Jakarta - Wakil Wali Kota Depok, Chandra Rahmansyah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Water Tank di Jalan Legong Raya, Sukmajaya, Depok. Hal ini merespons keluhan warga terkait kemiringan bangunan tersebut.
Â
Advertisement
Baca Juga
Â
Advertisement
Chandra menjelaskan, sidak ini bertujuan untuk melihat langsung pembangunan Water Tank PDAM serta memahami keluhan dan penolakan warga. Ia juga mengunjungi PDAM Tirta Asasta guna mengecek operasional pelayanan dan pembangunan Water Tank.
"Untuk Water Tank memang ada penolakan warga, khususnya warga dari Perumahan Pesona Depok tadi sudah berdiskusi di lapangan antara kami pihak Pemda, pihak PDAM, dan juga warga," ujar Chandra kepada Liputan6.com, Selasa (1/3/2025).
Chandra menjelaskan, pembangunan Water Tank bertujuan untuk meningkatkan pelayanan air kepada masyarakat. Diketahui cakupan air Kota Depok baru mencapai 21 persen dari kebutuhan masyarakat Kota Depok.
"Ini harus kita pelajari untuk menjadi 100 persen, kalau di Surabaya sudah 100 persen kenapa Depok nggak bisa?," jelas Chandra.
Chandra mengakui, pada diskusi antara warga dengan PDAM Tirta Asasta, terdapat sejumlah perdebatan. Pemerintah Kota Depok mempersilahkan warga untuk merekomendasikan konsultan independen terkait pembangunan Water Tank.
"Ini untuk sama-sama melihat dari aspek keamanannya bagaimana seperti yang ditakutkan warga," ucap Chandra.
Â
Kumpulkan Hasil Kajian
Pemerintah Kota Depok mengumpulkan sejumlah hasil kajian Lemtek UI dan konsultasi PDAM. Meskipun begitu, Pemerintah Kota Depok berusaha mencari jalan tengah terhadap pembangunan watertank yang dipercaya mampu menampung air mencapai 10 juta liter.
"Terkait permintaan warga agar pembangunannya dihentikan dulu, kami minta warga untuk bersurat secara resmi kepada Pemerintah Kota Depok, baru nanti kita akan kaji, nanti kami akan sampaikan kepada warga," terang Chandra.
Disinggung soal audit terhadap pembangunan watertank, Chandra menilai, hal tersebut akan dilakukan dengan konsultan. Chandra belum dapat memutuskan akan melakukan penghentian atau melanjutkan pembangunan watertank.
"Belum, karena harus dikaji secara mendalam secara konprehensif, kemungkinan relokasi ada, kemungkinan tetap di sini juga tetap ada," ungkap Chandra.
Â
Advertisement
Dibahas Bersama Warga
Pemerintah akan melakukan kajian secara komprehensif dan dibahas bersama warga, Pemerintah Kota Depok, dan PDAM Tirta Asasta. Chandra mengakui pembangunan watertank yang dilakukan PDAM memiliki tujuan untuk kepentingan masyarakat.
"Kalau soal kemiringan berdasarkan kajian, kemiringan itu mencapai 25 sentimeter," kata Chandra.
Selain terjadinya kemiringan, lanjut Chandra, pada pembangunan tersebut menemukan adanya penurunan permukaan tanah. Hal itu dikarenakan di sekitar area tersebut berdasarkan informasi terdapat berupa tanah urugan atau bekas pembuangan sampah.
"Mengingat ini kan ketinggian (watertank), di situ kan menurun terus (perumahan warga) ke sungai Ciliwung, sehingga ditakutkan ada korban jiwa, itu yang ditakutkan warga," tutur Chandra.
