Petani dan Industri Pengolahan Siap Perkuat Hilirisasi Kelapa Indonesia

MoU tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi darurat kelapa Indonesia selama lebih dari enam bulan terakhir.

oleh Tim News Diperbarui 18 Mar 2025, 18:45 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2025, 18:43 WIB
Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) bersama Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) (Istimewa)
Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) bersama Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI) bersama Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bertajuk 'Penyelenggaraan dan Pengelolaan Kelapa Bulat dalam Upaya Penguatan Stabilitas Pasokan Kelapa Dalam Negeri serta Keberlangsungan Kesejahteraan Petani Kelapa'.

MoU tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi darurat kelapa Indonesia selama lebih dari enam bulan terakhir. Dua tahun terakhir (2023-2024) Indonesia mengalami fenomena El Nino yang berdampak pada musim panas berkepanjangan dan mengakibatkan penurunan jumlah hasil panen kelapa, atau yang dikenal dengan istilah 'ngetrek pohon'. Hal ini tentu mengakibatkan berkurangnya jumlah kelapa yang dapat dipanen secara signifikan.

Di sisi lain, permintaan terhadap kelapa bulat dunia semakin meningkat. Sehingga negara tetangga (Malaysia, Thailand, Tiongkok, dan Vietnam) membeli dan memborong kelapa bulat dari Indonesia, sebagai satu-satunya negara produsen kelapa yang belum memiliki regulasi larangan ekspor kelapa bulat. Dan ini memicu kenaikan harga kelapa bulat dan juga kelangkaan kelapa di Indonesia.

"Kita tentu ingin kelapa bisa naik kelas. Sehingga kekayaan kelapa yang dimiliki Indonesia, bisa dimanfaatkan untuk sebesar kemajuan bangsa serta berkontribusi dalam peningkatan perekonomian negara," kata Wakil Ketua Umum I HIPKI Jeffrey Koes Wonsono.

"Dengan kelapa diolah di dalam negeri menjadi berbagai produk turunan kelapa, maka akan mempunyai nilai tambah, sekaligus menyerap tenaga kerja, menumbuh kembangkan ekonomi lokal, serta meningkatkan pemasukan negara," jelas dia menambahkan.

Keberadaan kelapa, sambung Jeffrey, tentunya tak bisa dipisahkan dari petani kelapa. Terutama karena lebih dari 99 persen kebun kelapa di Indonesia adalah milik rakyat. "Sehingga keberlangsungan kelapa akan bergantung kepada petani kelapa," tegas dia.

 

Promosi 1

Dukung Keberlanjutan Kesejahteraan Petani

Diketahui, sejak awal tahun ini semakin banyak media di berbagai daerah yang memberitakan kenaikan harga kelapa bulat dan juga santan. Khususnya saat Ramadan dan menjelang Lebaran jumlah pemberitaan terkait kenaikkan harga dan kelangkaan kelapa tersebut semakin masif.

Dampak lainnya, banyak industri kelapa di Indonesia yang tidak bisa berproduksi sesuai kapasitas, karena tidak adanya bahan baku kelapa. Bahkan, sudah banyak industri kelapa Indonesia yang melakukan PHK tenaga kerja serta stop produksi.

"Sinergi petani kelapa dan industri pengolahan kelapa di Indonesia sangat diperlukan. Dengan ditandatanganinya MoU ini, kita berharap bisa mendukung keberlanjutan kesejahteraan petani kelapa," jelas Ketua Umum APKI Soepri Hadiono.

Adapun, Nota Kesepahaman antara HIPKI dan APKI merupakan bukti keseriusan menindaklanjuti apa yang telah disepakati juga oleh Kementerian Pertanian dan Kadin Indonesia. Karena dengan hilirisasi kelapa diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan devisa negara, serta membantu mengurangi kemiskinan di daerah penghasil kelapa.

"Sudah saatnya bersama-sama membangun jalinan hubungan kerja sama yang saling menguntungkan, dalam rangka mencari langkah yang konkrit dan solutif terkait penyelenggaraan dan pengelolaan kelapa bulat dalam upaya menciptakan stabilitas pasar dalam negeri serta keberlangsungan kesejahteraan petani kelapa," tegas Soepri.

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya