Mendaki Tembok Besar China dan Inspirasi Jadi 'Pahlawan' Dibaliknya

Bù dào Chángchéng fēi hǎohàn' adalah pepatah China yang memiliki arti 'Jika belum sampai ke Tembok Besar, maka bukanlah pahlawan sejati'.

oleh Winda Nelfira Diperbarui 19 Mar 2025, 09:36 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 09:36 WIB
Tembok Besar China
Tembok Besar China (Winda Nelfira)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Tembok Besar China diakui sebagai salah satu situs warisan dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Tembok ini terdiri dari benteng, menara pengawas, dan pos penjagaan yang tersebar di berbagai rutenya.

Juyongguan misalnya, salah satu bagian dari Tembok Besar China yang terletak di bagian utara. Juyongguan adalah salah satu gerbang atau pos penjagaan utama yang aktif digunakan untuk melindungi Beijing dari serangan musuh pada masa Dinasti Ming (1368-1644 M). 

Memasuki gerbang Juyongguan bakal dijumpai monumen batu bertulis dengan kalimat 不到长城非好汉 atau 'Bù dào Chángchéng fēi hǎohàn'. Ini adalah pepatah China yang memiliki arti 'Jika belum sampai ke Tembok Besar, maka bukanlah pahlawan sejati'. 

Rupanya pepatah ini mempunyai arti yang amat mendalam, mencerminkan semangat revolusioner dan perjuangan tanpa kenal lelah. Pepatah ini juga ditemukan dalam puisi karya Mao Zedong, salah satu pendiri Republik Rakyat Tiongkok. 

Era saat ini, pepatah tersebut digunakan untuk menginspirasi orang agar tetap semangat dan tekun dalam menghadapi tantangan besar dalam hidup. 

Pasalnya, hanya mereka yang berhasil mengatasi tantangan besar dalam hidup dan mencapai tujuan lah yang layak disebut sebagai pahlawan sejati. 

Area Juyongguan dari Tembok Besar menjadi salah satu bagian yang dibuka untuk umum sebagai tujuan wisata bagi pengunjung domestik dan mancanegara. Di Juyongguan, bagian-bagian tembok sangat terawat. 

Selain itu, dari Juyongguan wisatawan juga dapat melihat keindahan alam yang indah. Mengingat Tembok Besar China membentang dan melintasi pegunungan serta dataran tinggi. 

Tak hanya panorama alamnya nan elok, dari Juyongguan wisatawan juga bisa menyaksikan China modern melalui lalu lalang kereta api dari stasiun kereta api Juyongguan di Distrik Changping, Beijing.

Promosi 1

Keliling Juyongguan

Sebelum mendaki anak tangga Tembok Besar, wisatawan juga bisa berkeliling sekitar kompleks Juyongguan yang ada di bagian kaki Tembok Besar. Di sana bakal ditemukan, monumen Haohan, Kuil Guan Yu, dan Gedung Administrasi Kementerian Keuangan Juyongguan. 

Kemudian, di sekitar pintu masuk Juyongguan juga ada sejumlah kedai-kedai yang menjajakan makanan, minuman, hingga oleh-oleh atau cenderamata. Para wisatawan bisa menemukan miniatur Tembok Besar, gantungan kunci, kaos hingga kerajinan tangan khas China sebagai kenang-kenangan. 

Musim semi (Maret-Mei) menjadi salah satu waktu terbaik untuk mengunjungi Tembok Besar China. Sebab, di masa peralihan musim dingin dan musim panas ini, suhu masih sejuk dan bunga mulai kembali tumbuh. 

Meski begitu, waktu kunjungan yang tepat ke Tembok Besar China tentu bergantung pada pilihan pribadi dan kegiatan tertentu yang ingin dilakukan.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya