Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar menyatakan bahwa inflasi Jakarta tetap terjaga rendah sebesar 3,69 persen yoy. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 4,33 persen yoy.
"Tekanan inflasi pada April 2023 terutama bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, kelompok transportasi, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya," kata Arlyana di Jakarta, Selasa (2/5/2023).
Dia menjelaskan untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada April 2023 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,52% mtm sehingga menyumbang 0,12% terhadap inflasi Jakarta. Hal tersebut bersumber dari kenaikan harga pada komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras didorong.
Atau disebabkan adanya peningkatan harga pakan serta permintaan masyarakat yang tinggi pada Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Selanjutnya pada kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,76% mtm sehingga memberikan andil 0,09% terhadap inflasi Jakarta.
Kata Arlyana inflasi tersebut disebabkan adanya kenaikan tarif berbagai moda transportasi. Mulai dari angkutan udara, angkutan antar kota, dan kereta api sejalan dengan arus mudik HBKN Idul Fitri 2023.
"Adapun pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga mengalami peningkatan inflasi sehingga menyumbang 0,06% terhadap inflasi Jakarta, yang utamanya didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan masih tingginya harga emas global dan tingginya permintaan terhadap emas perhiasan," paparnya.
Lanjut dia, selama April 2023, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi. Mulai dari pemantauan stok dan harga hingga kegiatan pasar murah.
"Antara lain pangan bersubsidi di 336 titik yang dilaksanakan setiap hari, SPHP di 90 titik yang dilaksanakan setiap hari, serta operasi pasar murah yang diselenggarakan oleh BUMD Pangan dan DPPKUKM di 144 titik," ujar dia.
BPS Sebut Inflasi April 2023 Tercatat 0,33 Persen
Pedagangan menunggu pembeli di Pasar Senin, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim inflasi Indonesia menjadi yang paling rendah dibandingkan negara lain. (Liputan6.com/Angga Yuniar)
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi di April 2023 tercatat 0,33 persen (mtm) jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Inflasi ini terjadi bertepatan dengan momen bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2023
“Pada April 2023 terjadi inflasi 0,33 persen (mtm) atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dar 144,36 menjadi 114,72 pada April 2023,” kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2023).
Tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender yakni 1,01 persen (ytd). Sementara inflasi tahun ke tahun menjadi 4,33 persen (yoy).
Adapun penyumbang inflasi April 2023 antara lain kelompok transportasi dengan inflasi 0,84 persen dan andilnya terhadap kenaikan inflasi April 2023 yakni 0,11 persen.
Berdasarkan detail komoditasnya, terjadi inflasi pada angkutan udara dengan andil 0,06 persen, angkutan antar-kota 0,03 persen dan komoditas emas perhiasan dengan andiil 0,02 persen.
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓