Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut baik adanya konvensi calon presiden yang digelar Partai Demokrat. JK menilai konvensi capres merupakan instrumen politik untuk menaikkan citra.
"Kita belum tahu aturan yang jelas, tapi menurut saya itu untuk menaikkan citra partai masing-masing. Itu juga terjadi di Partai Golkar," ujar JK di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Menteng, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Ketika ditanyakan soal rencana mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat, JK pun mengaku tak pantas lagi. Menurutnya, konvensi tak ubahnya suatu babak penyisihan seperti ajang untuk mencari bakat.
"Pertama saya kan sudah jadi penyanyi, konvensi itu kan penyisihan. Seperti mau jadi penyanyi Indonesia Idol, masa saya harus ikut penyisihan Indonesia Idol," kata JK tersenyum.
JK mengaku tak berminat lagi untuk mengikuti Konvensi Demokrat. JK juga menegaskan tidak ada tawaran dari partai berlambang merci itu. "Pertama nggak ditawarin, kedua tak berminat," ucap Ketua Umum PMI itu.
"Masa orang seperti saya masih ikut penyisihan," imbuhnya.
Mengenai calon presiden berusia muda atau tua, dia berpendapat bila capres ideal tidak dilihat dari usia. Namun dilihat dari kemampuan memimpin.
"Presiden itu urusan kemampuan, bukan umur, bahwa itu pengkaderan. Jadi jangan dilihat mudanya saja, tapi juga kemampuan. Muda kalau tak mampu juga buat apa? Tapi muda yang mampu. Tua juga harus mampu. Siapa pun muda maupun tua, calon presien harus termampu," pungkas JK. (Frd/Ism)
"Kita belum tahu aturan yang jelas, tapi menurut saya itu untuk menaikkan citra partai masing-masing. Itu juga terjadi di Partai Golkar," ujar JK di Kantor Dewan Masjid Indonesia, Menteng, Jakarta, Selasa (9/7/2013).
Ketika ditanyakan soal rencana mengikuti Konvensi Capres Partai Demokrat, JK pun mengaku tak pantas lagi. Menurutnya, konvensi tak ubahnya suatu babak penyisihan seperti ajang untuk mencari bakat.
"Pertama saya kan sudah jadi penyanyi, konvensi itu kan penyisihan. Seperti mau jadi penyanyi Indonesia Idol, masa saya harus ikut penyisihan Indonesia Idol," kata JK tersenyum.
JK mengaku tak berminat lagi untuk mengikuti Konvensi Demokrat. JK juga menegaskan tidak ada tawaran dari partai berlambang merci itu. "Pertama nggak ditawarin, kedua tak berminat," ucap Ketua Umum PMI itu.
"Masa orang seperti saya masih ikut penyisihan," imbuhnya.
Mengenai calon presiden berusia muda atau tua, dia berpendapat bila capres ideal tidak dilihat dari usia. Namun dilihat dari kemampuan memimpin.
"Presiden itu urusan kemampuan, bukan umur, bahwa itu pengkaderan. Jadi jangan dilihat mudanya saja, tapi juga kemampuan. Muda kalau tak mampu juga buat apa? Tapi muda yang mampu. Tua juga harus mampu. Siapa pun muda maupun tua, calon presien harus termampu," pungkas JK. (Frd/Ism)