`Istana Darurat` yang Dijual Rp 29,4 M Bukan Milik Bung Karno

Rumah berarsitektur kuno yang pernah ditinggali Presiden Pertama RI Soekarno itu kini dijual seharga Rp 29,4 miliar.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 17 Jul 2013, 10:46 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2013, 10:46 WIB
sukarno-rumah-130717b.jpg
Sebuah rumah di Jalan Patangpuluhan, Yogyakarta, kini menjadi sorotan. Rumah berarsitektur kuno yang pernah ditinggali Presiden Pertama RI Soekarno itu kini dijual seharga Rp 29,4 miliar di sebuah situs jual-beli online.

Pro-kontra penjualan rumah yang dikenal dengan Istana Darurat Presiden Soekarno sewaktu Agresi Militer Belanda pada 1947-1948 itu pun mencuat. Namun, sang penjual menegaskan, rumah dengan luas tanah 4.213 m dan luas bangunan kurang lebih 500 m itu, bukanlah milik Bung Karno.

"Sebetulnya, rumah itu hanya pernah disinggahi, bukan milik Bung Karno. Rumah itu milik pribadi keluarga KMRT Purwodiningrat. Jadi mereka berhak menjualnya karena kebutuhan uang," ujar Yunius Kalvin, sang penjual rumah saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu (17/7/2013).

Saat ini, lanjut Yus, keadaan rumah itu masih seperti semula. Para ahli waris yang pernah tinggal di rumah itu tidak pernah membongkarnya. "Tidak ada bagian yang baru di dalam rumah itu, semuanya masih asli," imbuhnya.

Di rumah bernomor 22 tersebut, paparnya, terdapat 1 ruang tamu, 1 ruang tengah, 1 dapur, 5 ruang tidur, dan 2 kamar mandi. "Ruangannya besar-besar, tapi hanya ada 2 kamar mandi, satu di dalam kamar yang mungkin tempat tidur Bung Karno, satunya di dekat dapur," kata pria yang akrab disapa Yus itu.

Ia mengungkap, di rumah tersebut Bung Karno hanya tinggal selama 8 bulan. Selain di rumah itu, Bung Karno juga berpindah-pindah tempat.

"Saya juga pernah dengar, Bung Karno pernah tinggal di rumah milik keluarga Bapak Sigit Prawiro di daerah Cemara Jajar," beber Yus. (Mut/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya