Pondok Pesantren (ponpes) Bahrul Ulum di Tambak Beras, Jombang Jawa Timur merupakan cikal bakal pesantren di kabupaten Jombang. Di pesantren tersebut, salah satu kesenian yang dilestarikan hingga saat ini adalah kesenian rebana klasik.
Meski terlihat mudah memainkannya, namun rebana di ponpes tersebut cukup berat. Masing-masin rebana memiliki bobot sekitar 2 kg. Selain itu, mereka juga harus menjaga koreografi dalam memainkan rebana klasik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Senin (22/7/2013) pagi, kesenian rebana klasik itu terus dilestarikan karena dinilai bersejarah dalam perkembangan agama Islam.
"Rebana itu peninggalan Wali Songo, yaitu Sunan Kali Jaga. Pelajaran Islam juga masuk ke Pulau Jawa dengan mnenggunakan gamelan-gemalan, yang dikembangkan menjadi rebana. Santri-santri ppun kemudian diajari, dibimbing untuk melestarikannya," ujar Emma Umiyyatul Chusnah, Pengelola Pondok Pesantren.
Meski kesenian rebana memiliki banyak model seperti gambus, bergaya moderen dan banjari, namun kesenian rebana klasik masih dipertahankan di pondok pesantren tersebut.
"Untuk mempertahankan budaya asli dari Islam. Keseniannya Budaya Klasik," sambung Emma.
"Untuk mempertahankan budaya asli dari Islam. Keseniannya. Budaya Klasik,
Mempertahankan budaya rebana klasik yang dilakoni Pondok Pesantrean Bahrul Ulum tak sia-sia, lanjut Emma, sebab santri-santrinya berhasil menyabet juara Pospeda Jawa Timur.
Untuk itu, orang tua yang akan memondokkan putra-putrinya di pondok pesantrean itu akan mendaptkan pendidikan akademis dan mengaji serta kesenian islami.
Jadi, putra-putri bisa tetap bisa berprestasi selain di bidang akademis dan agamis. (Tnt)
Meski terlihat mudah memainkannya, namun rebana di ponpes tersebut cukup berat. Masing-masin rebana memiliki bobot sekitar 2 kg. Selain itu, mereka juga harus menjaga koreografi dalam memainkan rebana klasik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 SCTV, Senin (22/7/2013) pagi, kesenian rebana klasik itu terus dilestarikan karena dinilai bersejarah dalam perkembangan agama Islam.
"Rebana itu peninggalan Wali Songo, yaitu Sunan Kali Jaga. Pelajaran Islam juga masuk ke Pulau Jawa dengan mnenggunakan gamelan-gemalan, yang dikembangkan menjadi rebana. Santri-santri ppun kemudian diajari, dibimbing untuk melestarikannya," ujar Emma Umiyyatul Chusnah, Pengelola Pondok Pesantren.
Meski kesenian rebana memiliki banyak model seperti gambus, bergaya moderen dan banjari, namun kesenian rebana klasik masih dipertahankan di pondok pesantren tersebut.
"Untuk mempertahankan budaya asli dari Islam. Keseniannya Budaya Klasik," sambung Emma.
"Untuk mempertahankan budaya asli dari Islam. Keseniannya. Budaya Klasik,
Mempertahankan budaya rebana klasik yang dilakoni Pondok Pesantrean Bahrul Ulum tak sia-sia, lanjut Emma, sebab santri-santrinya berhasil menyabet juara Pospeda Jawa Timur.
Untuk itu, orang tua yang akan memondokkan putra-putrinya di pondok pesantrean itu akan mendaptkan pendidikan akademis dan mengaji serta kesenian islami.
Jadi, putra-putri bisa tetap bisa berprestasi selain di bidang akademis dan agamis. (Tnt)