Rano Karno Ingin Mundur dari Wagub Banten, PDIP Enggan Tanggapi

Sekretaris Jendral PDIP Tjahjo Kumolo enggan mengomentari tentang kegelisahan Wakil Gubernur Banten Rano Karno.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jul 2013, 13:03 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2013, 13:03 WIB
tjahjo-koalisi130610c.jpg
Sekretaris Jendral PDIP Tjahjo Kumolo enggan mengomentari tentang kegelisahan Wakil Gubernur Banten Rano Karno selama bekerja mendampingi sang Gubernur Ratu Atut Chosiyah. Menurut dia, kegelisahan itu hanya isu.

"Wah saya kira hanya isu. Jadi nggak bisa saya menanggapi berita isu," kata Tjahjo dalam pesan singkatnya di Jakarta, Selasa (23/7/2013).

Tjahjo pun enggan mengatakan apakah Rano pernah menyatakan ketidaknyamanannya saat mendampingi Ratu Atut.

Sebelumnya, kepada politisi PDIP lainnya Dedy Gumelar, Rano mencetuskan niatnya untuk mundur dari kursi Banten-2. Namun niat tersebut urung dilakukan.

Menurut pria yang akrab disapa Mi'ing itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melarang Rano Karno untuk mundur demi partai. Megawati, kata Mi'ing, memberi wejangan kepada bintang 'Si Doel Anak Sekolahan' itu. Keretakan hubungan Rano Karno dan Ratu Atut ini menurut Mi'ing sudah berlangsung lama. Hingga kini Rano Karno masih belum bisa dimintai keterangan.

Pasangan Ratu Atut dan Rano Karno didukung 11 Partai Koalisi yang memiliki kursi di DPRD Banten dalam Pilkada Gubernur Banten 22 Oktober 2011 silam. Pasang ini didukung antara lain oleh Partai Golkar, PDIP, Hanura, Gerindra, PKB, PAN, PBB, PPNUI, PKPB, PDS, dan PPD. (Sul/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya