Pengikut Islam Aboge di Banyumas Salat Id Jumat Pagi

Pengikut Islam Aboge meyakini jika tahun ini merupakan tahun Jim Akhir dimana 1 Muharam jatuh pada hari Jumat Wage.

oleh Eko Huda Setyawan diperbarui 09 Agu 2013, 09:47 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2013, 09:47 WIB
aboge-130809b.jpg
Jika mayoritas umat Islam di Indonesia merayakan Idul Fitri pada Kamis 8 Agustus, tidak demikian dengan para pengikut Islam Aboge (Alif Rebo Wage) di Banyumas, Jawa Tengah. Para pengikut Islam Aboge itu baru menjalankan salat Idul Fitri pada Jumat pagi (9/8/2013) di Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Desa Cikakak, Kabupaten Banyumas.

Usai melaksanakan salat Id yang dipimpin imam Sulam dan dilanjutkan khotbah, seluruh jamaah bersalam-salaman di dalam masjid untuk kaum pria, sedangkan yang perempuan di halaman masjid. Selama prosesi salam-salaman untuk saling memaafkan, para pengikut Islam Aboge ini mengumandangkan salawat berbahasa Arab yang dipadukan dengan bahasa Jawa.

Setelah prosesi tersebut berakhir, para penganut Islam Aboge bersilaturahmi dengan seluruh warga Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, yang telah menunggu di sekitar masjid sejak pelaksanaan Salat Id.

Fenomena menarik muncul selama prosesi silaturahmi yang dilaksanakan dengan mengeliling masjid, yakni munculnya puluhan kera ekor panjang di antara warga yang saling bersalam-salaman. Bahkan, saat salat Id masih berlangsung, beberapa kera tampak mendekati jamaah. Kendati demikian, kawanan kera ekor panjang ini tidak mengganggu aktivitas warga yang melaksanakan Salat Id maupun saat bersilaturahim.

Dalam kesempatan terpisah, tokoh Islam Aboge yang juga imam Masjid Saka Tunggal Baitussalam, Sulam (44), mengatakan bahwa pengikut Islam Aboge meyakini jika tahun ini merupakan tahun Jim Akhir dimana 1 Muharam jatuh pada hari Jumat Wage.

"Aboge hanyalah kalender untuk menentukan penanggalan, sehingga dapat diketahui bahwa 1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013," kata Sulam.

Menurut dia, hal itu disebabkan tanggal 1 Muharam yang jatuh pada hari Jumat Wage menjadi patokan untuk menentukan penanggalan, yakni sebagai hari dan pasaran pertama di tahun Jim Akhir.

Sementara untuk menentukan 1 Syawal, kata dia, menggunakan rumusan Waljiro (Syawal Siji Loro) yang berarti 1 Syawal jatuh pada hari pertama pasaran kedua, sehingga muncul Jumat Kliwon, 9 Agustus 2013. (Ant/Eks)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya