Pengamat: Konvensi Sulit Perbaiki Citra Partai Demokrat

Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai konvensi calon presiden Partai Demokrat sulit memperbaiki citra Demokrat

oleh Rochmanuddin diperbarui 29 Agu 2013, 17:31 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2013, 17:31 WIB
bony-hargens-130505b.jpg
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Boni Hargens menilai konvensi penjaringan calon presiden (capres) Partai Demokrat sulit memperbaiki citra partai berlambang bintang mercy tersebut.
      
"Konvensi hanya upaya Partai Demokrat untuk memperbaiki citra partai saja, tetapi saya rasa hal ini tidak akan berhasil," kata Boni saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/8/2013).

Ia mengatakan, perlu waktu 2 sampai 3 kali pemilu lagi untuk memperbaiki citra sebuah partai agar kembali seperti sedia kala. "Ini sebagai hukuman dari masyarakat," ujarnya.

Terkait sejumlah nama calon yang diundang dalam konvensi Partai Demokrat, Boni menilai figur-figur tokoh nasional yang ada juga sulit untuk memperbaiki citra partai.

"Figur tak mampu mengangkat citra partai. Masyarakat menilai partai berdasarkan kinerjanya yang dirasakan langsung olehnya," katanya.

Menurutnya, banyak calon yang mempunyai dukungan masyarakat luas dan elektabilitas yang tinggi dalam berbagai survei tidak ikut dalam konvensi tersebut.

"Jadi sulit memunculkan figur berkelas yang mendapat dukungan luas masyarakat," katanya.

Ia menilai momentum yang ada saat ini tidak menguntungkan partai yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Sehingga konvensi berjalan tidak optimal.

Menurut dia perolehan suara bagi Partai Demokrat tentu tidak mungkin terdongkrak hanya dengan menggelar konvensi penjaringan calon presiden saja, ada banyak hal yang harus diperbaiki oleh Partai Demokrat. (Ant/Rmn/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya