Keluarga Korban Salah Tangkap Minta Pelaku Diproses Serius

"Kami sekeluarga berharap agar pelaku benar-benar diproses di tangan yang berwenang," kata EN, ayah korban.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 14 Okt 2013, 18:14 WIB
Diterbitkan 14 Okt 2013, 18:14 WIB
korban-salah-tangkap-131014b.jpg
Keluarga Robin Napitupulu, korban salah tangkap oleh polisi di Koja, Jakarta Utara, mendatangi Propam Polda Metro Jaya. Kedatangan kali ini untuk membuat laporan peristiwa salah tangkap itu.

EN, ayah Robin, berharap para pelaku salah tangkap diproses dan ditindaklanjuti kepolisian sesuai hukum yang berlaku. "Kami sekeluarga berharap agar pelaku benar-benar diproses di tangan yang berwenang," kata EN ketika ditemui di Propam Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/10/2013).

Selain itu, EN juga berharap dapat bertemu oknum polisi yang melakukan penganiayaan terhadap anaknya itu. "Kita sih minta untuk ketemu. Tapi saya kira harus ikuti aturan yang berjalan. Syukur-syukur para pelaku minta maaf ke kami," tambahnya.

Pasca-peristiwa salah tangkap yang menimpa putranya, lanjut EN, kini keluarganya fokus pada proses penyembuhan Robin yang kini dirawat di Rumah Sakit Pelabuhan, Koja, Jakarta Utara.

"Saat ini kami tengah fokus untuk penyembuhan anak kami, Robin. Semoga bisa cepat sembuh dan bisa kerja lagi," tutup EN.

Peristiwa bermula saat Robin usai menonton laga sepakbola timnas U-19 Indonesia melawan Korea Selatan di kediaman kekasihnya, Koja, Jakarta Utara. Mobil Toyota Rush hitam bernomor polisi B 1946 KOR yang ditunggangi Robin diparkir di depan gang menuju rumah kekasihnya.

Sekitar pukul 22.00 WIB, usai menonton bola, Robin pun memanaskan mobil. Tiba-tiba datang mobil berwarna putih dan 2 polisi turun lalu menembaki mobil Robin.

Polisi mengakui salah tangkap terhadap Robin Napitupulu. Robin disangka bagian dari komplotan pencurian mobil di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Polisi sudah minta maaf dan bersedia menanggung kerugian yang dialami Robin. (Rmn/Yus)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya