Calo Undangan Jokowi Diduga Pegawai Honorer Pengetik Sambutan

Pemprov DKI dikejutkan dengan adanya calo undangan yang meminta bayaran kepada Rumah Sakit Jakarta untuk mendatangkan Gubernur DKI Jokowi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 07 Nov 2013, 00:13 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2013, 00:13 WIB
jokowi-populer130718b.jpg
Pemprov DKI dikejutkan dengan adanya calo undangan yang meminta bayaran kepada Rumah Sakit Jakarta untuk mendatangkan Gubernur DKI Joko Widodo. Calo undangan itu diketahui adalah D, seorang pegawai honorer di Balaikota Jakarta.

Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartono membenarkan D adalah pegawai yang bekerja di Balaikota DKI Jakarta. Namun status D bukan sebagai PNS.

"D itu ada, dia itu dari honorer, bukan PNS. Ia sebagai petugas pengetik tim sambutan, dia berada di bawah biro saya," ujar Heru di Balaikota DKI Jakarta, Rabu, (6/10/2013).

Sejak aduan tersebut muncul, Heru mengaku dirinya telah memanggil dan memeriksa D. Dalam pemeriksaan yang dilakukan olehnya, D tidak mengaku meminta sejumlah uang untuk mendatangkan Jokowi untuk menyampaikan sambutan dalam acara HUT Rumah Sakit Jakarta.

"Pagi saya panggil, dan sejak semalam sudah diinterogasi sampe 11 malam. D pun membenarkan kalau dirinya berkomuinkasi dengan Akib (kurir yang ditugaskan mengundang Jokowi), tapi ia membantah meminta uang kepada pengelola rumah sakit itu untuk mendatangkan Jokowi," kata Heru.

Setelah mendapat keterangan dari D, Heru mengaku dirinya telah berusaha untuk mengonfirmasi kepada Akib apakah keterangan yang disampaikan oleh D benar. Namun karena Akib mengaku sedang sakit, dirinya tidak bisa memberi keterang hari ini.

Heru pun akhirnya hanya bisa mendapatkan keterangan dari pimpinan YRSJ Benjamin Mankoedilaga dan beberapa jajaran direksi rumah sakit. "Memang ada perbedaan keterangan antara D dan dari rumah sakit. D bilang terakhir komunikasi itu Jumat siang, tetapi dari rumah sakit bilang komunikasi terakhir itu Jumat sore," ungkapnya.

Karena adanya perbedaan tersebut, Heru mengatakan, pihaknya telah mengundang Akib ke Balaikota untuk dikonfrontir dengan D. Bila ternyata D terbukti bersalah, dirinya akan langsung memecat D dari jabatannya saat ini.

"Besok saya panggil, dan saya tinggal klarifikasi, bener nggak Akib bicara itu, tinggal kroscek aja. Lihat orangnya benar nggak si D ini. Kalau A yakin dan berani tanggung jawab dunia akhirat, besok sorenya, langsung saya pecat," tegas Heru. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya