Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para pahlawanya. Kalimat ini tidak salah. Namun, apakah itu juga bisa diartikan bahwa yang dihargai hanya sang pahlawan? Sedangkan keluarga pahlawan tak perlu diurus? Gambaran seperti itu yang kini banyak terlihat.
Salah satunya adalah Rachmi Aziah, putri tunggal almarhum Ismail Marzuki. Keluarga pahlawan nasional sekaligus komponis besar zaman penjajahan hingga kemerdekaan yang karyanya sudah menjadi milik umum ini sekarang hidupnya penuh keterbatasan.
Tinggal di rumah kontrakan dan menggantungkan harapan dari warung kecil jelas tidak sebanding dengan gelar pahlawan dan karya besar ayahnya. Itu pun tanpa royalti dan perhatian dari pemerintah.
"Kita berharap biar ada nambah lagi kesejahteraan keluarga pahlawan," harap Rachmi dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (9/11/2013).
Senasib dengan Rachmi, ratusan keluarga veteran di Belu, Nusa Tenggara Timur, juga mengadukan nasib mereka yang tidak diurus negara. Padahal banyak di antara orang tua mereka yang di masa hidupnya berjuang bagi kemerdekaan Indonesia.
Minggu besok adalah Hari Pahlawan, hari yang dilewati setiap tahun dan setiap tahun pula makin banyak pahlawan dan keluarganya yang tidak terurus dengan baik oleh negara. Tahun ini, pemerintah kembali menetapkan 3 tokoh sebagai Pahlawan Nasional. Di luar itu, sungguh banyak pahlawan yang ikut berjuang, namun tanpa gelar. (Ado/Sss)
Salah satunya adalah Rachmi Aziah, putri tunggal almarhum Ismail Marzuki. Keluarga pahlawan nasional sekaligus komponis besar zaman penjajahan hingga kemerdekaan yang karyanya sudah menjadi milik umum ini sekarang hidupnya penuh keterbatasan.
Tinggal di rumah kontrakan dan menggantungkan harapan dari warung kecil jelas tidak sebanding dengan gelar pahlawan dan karya besar ayahnya. Itu pun tanpa royalti dan perhatian dari pemerintah.
"Kita berharap biar ada nambah lagi kesejahteraan keluarga pahlawan," harap Rachmi dalam tayangan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (9/11/2013).
Senasib dengan Rachmi, ratusan keluarga veteran di Belu, Nusa Tenggara Timur, juga mengadukan nasib mereka yang tidak diurus negara. Padahal banyak di antara orang tua mereka yang di masa hidupnya berjuang bagi kemerdekaan Indonesia.
Minggu besok adalah Hari Pahlawan, hari yang dilewati setiap tahun dan setiap tahun pula makin banyak pahlawan dan keluarganya yang tidak terurus dengan baik oleh negara. Tahun ini, pemerintah kembali menetapkan 3 tokoh sebagai Pahlawan Nasional. Di luar itu, sungguh banyak pahlawan yang ikut berjuang, namun tanpa gelar. (Ado/Sss)