Beberapa wilayah lain di Jakarta Timur bernasib sama seperti Kampung Pulo yang kebanjiran meski tak turun hujan. Hal itu terjadi di Kelurahan Makasar dan Kelurahan Cipinang Melayu.
Penyebabnya tak lain air kiriman dari kawasan Bogor, dan lokasi yang berada tak jauh dari kali. Ketua RW 07 Makasar, Sukirin mengatakan, air setinggi 150 cm menggenangi rumah warga yang ada di sekitarnya. Air berasal dari luapan Kali Cipinang yang berada tak jauh dari pemukiman warga.
"Yang paling tinggi sampai 1,5 meter. Air ini memang dari luapan Kali Cipinang, kiriman dari Bogor," kata Sukirin dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (6/12/2013).
Sukirin membeberkan, tak kurang dari 6 RT di wilayahnya yang tergenang air. Meski begitu, belum ada warga yang mengungsi. "Di sini hujan nggak hujan tetap was-was. Kayak gini aja, tiba-tiba banjir dari air kiriman Bogor nyampe," lanjutnya.
Hingga kini, Sukirin telah berkoodinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk menanggulagi banjir. "Ini lagi di kelurahan, nunggu BPBD nanti dibuat panitia kecil buat antisipasi banjir," ungkapnya.
Air kiriman juga melanda Kelurahan Cipinang Melayu. Sedikitnya 3 RW di kelurahan itu terendam air dengan ketinggian sekitar 100 cm. "Paling tinggi 1 meter. Di sini air kiriman dari Bogor lewat Kali Sunter. Sudah dari jam 1 malam air pelan-pelan naik," kata Ketua RW 3, Muchtar Usman.
Saat ini, pihaknya masih melihat situasi lebih lanjut terutama ketinggian air. Jika terus naik, warga akan diungsikan ke pos RW. "Kita lihat saja, kalau memang terus naik ya diungsikan ke Pos RW," tandas Sukirin. (Tnt/Ism)
Penyebabnya tak lain air kiriman dari kawasan Bogor, dan lokasi yang berada tak jauh dari kali. Ketua RW 07 Makasar, Sukirin mengatakan, air setinggi 150 cm menggenangi rumah warga yang ada di sekitarnya. Air berasal dari luapan Kali Cipinang yang berada tak jauh dari pemukiman warga.
"Yang paling tinggi sampai 1,5 meter. Air ini memang dari luapan Kali Cipinang, kiriman dari Bogor," kata Sukirin dalam perbincangan dengan Liputan6.com, Jumat (6/12/2013).
Sukirin membeberkan, tak kurang dari 6 RT di wilayahnya yang tergenang air. Meski begitu, belum ada warga yang mengungsi. "Di sini hujan nggak hujan tetap was-was. Kayak gini aja, tiba-tiba banjir dari air kiriman Bogor nyampe," lanjutnya.
Hingga kini, Sukirin telah berkoodinasi dengan pihak kelurahan setempat untuk menanggulagi banjir. "Ini lagi di kelurahan, nunggu BPBD nanti dibuat panitia kecil buat antisipasi banjir," ungkapnya.
Air kiriman juga melanda Kelurahan Cipinang Melayu. Sedikitnya 3 RW di kelurahan itu terendam air dengan ketinggian sekitar 100 cm. "Paling tinggi 1 meter. Di sini air kiriman dari Bogor lewat Kali Sunter. Sudah dari jam 1 malam air pelan-pelan naik," kata Ketua RW 3, Muchtar Usman.
Saat ini, pihaknya masih melihat situasi lebih lanjut terutama ketinggian air. Jika terus naik, warga akan diungsikan ke pos RW. "Kita lihat saja, kalau memang terus naik ya diungsikan ke Pos RW," tandas Sukirin. (Tnt/Ism)