Tingginya debit air di kawasan Bogor, Jawa Barat, akan berimbas pada Jakarta. Karenanya penting untuk memastikan kondisi lingkungan di Bogor berada dalam keadaan baik dan ideal sebagai kawasan resapan air.
Untuk membangun kembali daerah-daerah resapan air, Pemerintah Bogor berencana membongkar 400 vila liar di kawasan Puncak. Bupati Bogor Rachmat Yasin menyatakan, tak akan pandang bulu dalam menertibkan vila-vila liar itu.
"Pembongkaran vila liar di kawasan Puncak sendiri bertujuan mengembalikan Puncak sebagai kawasan konservasi," ujar Rachmat usai melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas penanganan banjir di Bendungan Katulampa Bogor, Senin (20/1/2014).
Dia menuturkan, pembongkaran bakal dilakukan mulai Februari 2014 mendatang dengan dibantu aparat Satpol PP Kabupaten Bogor. Namun pembongkaran vila tak akan dilakukan secara sporadis, melainkan bertahap.
"Tetapi aspek hukumnya tetap diwaspadai. Jangan main hantam saja, jangan sampai yang punya izin ditertibkan juga. Masih ada sekitar 800 vila liar lagi yang harus ditertibkan," tutur Rachmat.
Sementara konservasi juga akan mengiringi penertiban lahan-lahan itu nantinya dan bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Badan Lingkungan Hidup. Rachmat mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi telah berjanji akan melipatgandakan bantuan anggaran untuk penertiban vila liar kepada Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Tadi sih Mas Jokowi bilangnya akan dilipatgandakan, cuma berapa kali lipatnya kan saya belum tahu. Untuk tahun kemarin sih Rp 2,1 milliar, Kalau memang mau cepet persoalannya selesai ya harus dilipat-lipatkan lagi," ujarnya.
"Pembongkaran ini untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai kawasan konservasi, untuk itu semua lapisan unsur masyarakat dan pemerintah harus mendukung," pungkas Rachmat. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Jokowi, Aher, dan Menteri LH Bahas Ciliwung dari Hulu ke Hilir
Jokowi, Aher, dan Menteri LH Bertemu di Katulampa
Jokowi `Biang` Banjir Jakarta?
Untuk membangun kembali daerah-daerah resapan air, Pemerintah Bogor berencana membongkar 400 vila liar di kawasan Puncak. Bupati Bogor Rachmat Yasin menyatakan, tak akan pandang bulu dalam menertibkan vila-vila liar itu.
"Pembongkaran vila liar di kawasan Puncak sendiri bertujuan mengembalikan Puncak sebagai kawasan konservasi," ujar Rachmat usai melaksanakan rapat koordinasi untuk membahas penanganan banjir di Bendungan Katulampa Bogor, Senin (20/1/2014).
Dia menuturkan, pembongkaran bakal dilakukan mulai Februari 2014 mendatang dengan dibantu aparat Satpol PP Kabupaten Bogor. Namun pembongkaran vila tak akan dilakukan secara sporadis, melainkan bertahap.
"Tetapi aspek hukumnya tetap diwaspadai. Jangan main hantam saja, jangan sampai yang punya izin ditertibkan juga. Masih ada sekitar 800 vila liar lagi yang harus ditertibkan," tutur Rachmat.
Sementara konservasi juga akan mengiringi penertiban lahan-lahan itu nantinya dan bersinergi dengan Dinas Pertanian dan Badan Lingkungan Hidup. Rachmat mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi telah berjanji akan melipatgandakan bantuan anggaran untuk penertiban vila liar kepada Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Tadi sih Mas Jokowi bilangnya akan dilipatgandakan, cuma berapa kali lipatnya kan saya belum tahu. Untuk tahun kemarin sih Rp 2,1 milliar, Kalau memang mau cepet persoalannya selesai ya harus dilipat-lipatkan lagi," ujarnya.
"Pembongkaran ini untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai kawasan konservasi, untuk itu semua lapisan unsur masyarakat dan pemerintah harus mendukung," pungkas Rachmat. (Ndy/Sss)
Baca juga:
Jokowi, Aher, dan Menteri LH Bahas Ciliwung dari Hulu ke Hilir
Jokowi, Aher, dan Menteri LH Bertemu di Katulampa
Jokowi `Biang` Banjir Jakarta?