Penjelasan Akil Mochtar Soal SMS `3 Ton Emas`

Awalnya Akil mengaku kata-kata '3 ton emas' itu dalam konteks bergurau karena yang bersengketa adalah wilayah Gunung Mas.

oleh Widji Ananta diperbarui 30 Jan 2014, 12:49 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2014, 12:49 WIB
akil-bersaksi-140130d.jpg
Misteri kata-kata '3 ton emas' dari mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar kepada politisi Golkar Chairu Nisa akhirnya terungkap. Awalnya Akil mengaku kata-kata '3 ton emas' itu dalam konteks bergurau karena yang bersengketa adalah wilayah Gunung Mas. Tapi belakangan, angka '3 ton' itu ditawar menjadi '2,5 ton'.

"Belum mengerti awalnya karena tidak menyebut Kabupaten Gunung Mas. Jadi hanya Gn Mas. Saya jawab bergurau, berapa ton emasnya," jawab Akil saat bersaksi dalam persidangan Chairu Nisa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (30/1/2014).

Menurut Akil kata-kata itu hanya bergurau semata. Apalagi, kata Akil, kasus sengketa pilkada Gunung Mas itu belum teregistrasi di Mahkamah Konstitusi.

Tapi belakangan Akil mengakui '3 ton emas' itu adalah dana Rp 3 miliar untuk pengurusan sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

"3 Ton emas itu maksudnya Rp 3 M. Tidak untuk disediakan, untuk biaya pengurusan perkara. Kalau dia mau minta tolong, ya disiapkan begitu," jelas mantan politisi Golkar ini.

Akil akui dana Rp 3 miliar itu untuk memenangkan calon incumbent Hambit Bintih. Itupun, lanjut Akil, bila Hambit bersedia menyediakan dana sebesar itu.

Tapi dana yang diminta Akil itu ditawar Chairu Nisa. "Saya tidak ingat persis. SMS nisa, '2,5 ton'," ucap Akil. Meski Akil tidak setuju penawaran yang diajukan Chairu Nisa. "Janganlah, itu sudah pas," ucap Akil seperti dalam SMS yang ditayangkan jaksa pada layar di persidangan. (Ism/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya