23 Tersangka Pembakar Hutan dan Lahan Ditangkap Polda Riau

23 tersangka yang ditangkap merupakan masyarakat yang diduga membakar lahannya sendiri. Belum ada tersangka dari perusahaan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2014, 17:18 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 17:18 WIB
kebakaran-hutan-130634-b.jpg
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau menangkap 23 tersangka pembakaran hutan dan lahan. Para tersangka merupakan masyarakat yang diduga membakar lahannya sendiri.

"Dari semuanya, belum ada pihak perusahaan yang ditetapkan sebagai tersangka. Keterlibatan perusahaan yang diduga sengaja membakar lahan masih didalami dengan memeriksa saksi," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Pekanbaru, Riau, Senin (24/2/2014).

Dirincikan Guntur, 2 dari 23 tersangka ditangkap di Kabupaten Indragiri Hilir, 1 tersangka di Pekanbaru, Kabupaten Siak 1 tersangka, Pelalawan 4 tersangka, Bengkalis 8 tersangka, Rokan Hilir 5 tersangka dan Kepulauan Meranti 2 tersangka.

"Yang menanganinya adalah Subdit IV Dit Reskrimus Polda. Alat bukti dan saksi-saksi masih diperiksa untuk melengkapi berkas perkara para tersangka," sebut Guntur.

Tersangka akan dijerat dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan Pemberantasan dan Perusakan Hutan  engan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

"Kemudian Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman 10 tahun penjara," jelas Guntur.

Terkait keterlibatan perusahaan, Guntur mengakui ada masyarakat yang melaporkan keterlibatan PT Nasional Sago Prima (NSP) ke Polda Riau. "Yang melaporkan adalah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Riau. Laporan dibuat pekan lalu," terang Guntur.

Dalam laporannya itu, Walhi menyebut PT NSP terlibat membakar lahan di Kepulauan Meranti. Ada ratusan hektare lahan yang sengaja dibakar dan kian meluas sampai sekarang.

Humas PT NSP Setia Budi saat dikonfirmasi langsung membantah perusahaannya sengaja membakar lahan. "Nggak mungkin kami bakar lahan sendiri karena itu merugikan perusahaan," sebutnya.

Setia mengakui, kebakaran di Meranti memang paling luas terjadi di lahannya. "Awalnya berawal dari lahan masyarakat dan menyebar ke lahan kami," tegas Setia. (Ado/Ism)

Baca juga:

Sumatera Dikepung 82 Titik Api
[VIDEO] Kabut Asap Riau Kian Meluas Hingga Sumatera Utara
Satelit Terra dan Aqua Pantau 450 Titik Api di Sumatera
[VIDEO] TK dan SD di Pekanbaru Masih Diliburkan Akibat Kabut Asap
[VIDEO] Asap Riau Meluas, Penerbangan Kuala Namu Medan Tertunda
[VIDEO] Asap Tebal Riau Meluas Hingga Sumatera Utara



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya