Liputan6.com, Jakarta Ada bukti kuat bahwa kacang baik untuk kita. Mereka dikemas penuh dengan serat dan lemak sehat, serta telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker.
Maka dari itu, terasa mengejutkan jika sebuah penelitian pada tahun 2019 tidak menemukan manfaat seperti itu pada selai kacang.
Melansir BBC, ketika para peneliti mempelajari pola makan kacang utuh dan selai kacang lebih dari setengah juta orang, mereka menemukan bahwa hanya kacang utuh yang dikaitkan dengan risiko kanker, pernapasan, dan penyakit jantung yang lebih rendah.
Advertisement
Dikarenakan sistem studi populasi, masih tidak dapat dipastikan bahwa kedua hasil percobaan tersebut terkait. Faktanya, laporan tersebut menjelaskan bahwa orang yang makan selai kacang lebih cenderung merokok dan makan daging merah, dan cenderung tidak berolahraga, semua faktor risiko penyakit jantung.
Menurut para ahli, orang yang makan kacang mungkin makan berbagai jenis kacang dan mendapat manfaat dari berbagai vitamin dan mineralnya, sedangkan orang yang makan selai kacang mungkin tidak makan jenis kacang lainnya.
Sementara studi opulasi sebelumnya dari tahun 2015 menemukan bahwa makan kacang dikaitkan dengan tingkat diabetes yang lebih rendah, sedangkan selai kacang tidak. Sayangnya belum ada studi intervensi yang secara langsung meneliti efek selai kacang terhadap kesehatan manusia.
Khalayak umumnya tahu bahwa semakin sedikit makanan melalui proses pembuatan maka semakin sehat dampaknya. Namun, sebenarnya menurut Kevin Whelan, profesor diet di King's College London, proses mengubah kacang menjadi selai kacang yang melibatkan pemanggangan, blansing, dan penggilingan kacang ini sangatlah minim.
Menghitung banyak kalori yang kita peroleh dari suatu makanan bisa menggunakan metode lama yang dikembangkan pada awal tahun 1900-an yang menghitung berapa banyak kalori yang dapat kita ekstrak dari makanan.
Tetapi dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan di AS telah menemukan bahwa kenari memiliki kalori 21% lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya, sementara kacang almond memiliki 20% lebih sedikit dari yang tertera pada label, dan pistachio memiliki 5% lebih sedikit. Ini karena kita tidak memecahkan kacang sepenuhnya sebelum kita menelannya. Dan ini berarti kita menyerap lebih sedikit kalori dan nutrisi daripada yang tersedia dalam kacang utuh.
"Dinding sel cukup keras pada beberapa kacang, seperti almond, jadi banyak lemak dan protein disimpan di dalam dinding sel tumbuhan saat kita memakannya utuh. Saat kita mengunyah kacang, kita hanya memecah sebagian, dan sebagian melewatinya, serta tetap tidak dapat diakses oleh tubuh," kata Wendy Hall, pembaca ilmu gizi di Kings College London.
Tapi beberapa dari sel ini dipecah dalam proses menjadi selai kacang, melepaskan nutrisi kacang sebelum kita memakannya.
Menurut Whelan, menggiling kacang menjadi kegiatan yang merusak sel, sehingga lemak di dalam sel keluar dan diubah menjadi selai.
Namun, seberapa sering hal ini terjadi tergantung pada apakah produknya halus atau renyah. Selai kacang halus mungkin mengandung lebih banyak lemak daripada varietas renyah, karena lebih banyak sel kacang yang akan dipecah.
Melansir BBC, alasan lain mentega kacang dapat menyebabkan konsumsi kalori lebih tinggi daripada kacang utuh adalah proses mengunyahnya, ini dapat membuat Anda merasa lebih kenyang. Tetapi kandungan kalori mungkin tidak terlalu mengambil peran di dalamnya. Penelitian telah menunjukkan bahwa makan kacang tidak menyebabkan penambahan berat badan, dan sebenarnya dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Menurut Terri Grassby, dosen ilmu pangan di Universitas of Surrey, ini bisa menjadi terobosan karena berat badan artinya tidak lagi bertambah bagi mereka yang menambahkan kacang ke dalam makanan mereka.
Meski begitu, beberapa selai kacang memiliki bahan tambahan, seperti garam, gula, dan minyak sawit, yaitu 50% lemak jenuh.
Menjadi penting untuk mengetahui apa yang ditambahkan di dalamnya. Seperti asisten profesor di Florida State University Claire Berryman berkata, "Jika terpisah, baik untuk Anda, karena minyak ditambahkan untuk membuat selai kacang menjadi satu tekstur. Jika Anda bisa membeli selai kacang dalam bentuk alami, profil nutrisinya akan mirip dengan kacang utuh."
Perhatikan Hal Lain
Detail lain yang harus diperhatikan adalah apakah selai kacang terbuat dari kacang utuh atau kacang yang direbus. Mentega kacang dengan kacang utuh akan mencakup kulit kacang, yang berarti lebih banyak serat. Itu juga penting bagaimana Anda makan selai kacang, menurut Rachel Brown, profesor nutrisi manusia di University of Otago di Selandia Baru.
“Kebanyakan orang dalam penelitian kami mengatakan bahwa mereka makan kacang sebagai makanan ringan, yang bagus karena bisa menggantikan makanan ringan lain yang tidak sehat,” katanya.
Brown juga melanjutkan, “Jika selai kacang dicampur dengan roti gandum, itu adalah camilan atau makanan yang cukup enak, tetapi jika dengan makanan yang lebih halus, itu bukan yang terbaik. Itu tergantung apa yang Anda pakai.”
Sementara itu, Murray telah melihat bahwa mentega almond dianggap lebih sehat daripada selai kacang, dan mengatakan tren ini didorong oleh relatif baru. Selai kacang memiliki reputasi yang kurang sehat oleh karena pengalaman secara historis, yaitu mengandung bahan lain seperti minyak sawit, gula, dan garam.
Meskipun ada kekurangan penelitian khusus tentang mentega kacang, mungkin ada bukti lain di luar sana yang tersembunyi dalam penelitian tentang kacang.
Ini berarti manfaat kesehatan apa pun yang mereka temukan dari konsumsi kacang utuh juga dapat diterapkan pada selai kacang.
Di satu sisi, dari penelitian yang ada, kita tahu bahwa selai kacang renyah atau halus pasti memiliki banyak manfaat kesehatan. Para ahli menyarankan untuk mencampur kacang mana yang Anda konsumsi dan cobalah untuk menghindari kacang dengan bahan tambahan.
Advertisement