Ceria Nugraha Indotama Kenalkan Pertanian Berkelanjutan di Sekitar Tambang Nikel

Terdapat dua kelompok tani binaan PT Ceria yang fokus menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer.

oleh Arthur Gideon diperbarui 16 Sep 2024, 10:55 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 10:55 WIB
PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer. (Dok Ceria)
PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria) menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer. (Dok Ceria)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ceria Nugraha Indotama (Ceria), perusahaan pertambangan nikel mendukung inisiatif kelompok tani yang mengembangkan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dukungan ini untuk mewujudkan ketahanan pangan di sekitar industri nikel PT Ceria di Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berorientasi menghasilkan green nickel product, PT Ceria Nugraha Indotama yang sedang dalam tahap akhir penyelesaian smelter Merah Putih, ingin memastikan industri pertambangan yang sedang dikembangkan saling mendukung dengan pertanian hijau yang diprakrasai oleh masyarakat sekitar tambang.

Sejauh ini, terdapat dua kelompok tani binaan PT Ceria yang fokus menjalankan praktek pertanian berkelanjutan yakni Kelompok Tani Anaiwoi dan Kelompok Tani Genjer.

Dua kelompok tani ini menerapkan metode bercocok tanam yang berfokus pada keberlanjutan ekologi dan ekonomi. Prinsip utamanya adalah penggunaan sumber daya yang bijaksana, seperti pemupukan organik, pengendalian hama alami, dan pola tanam yang ramah lingkungan.

Tujuan utamanya untuk mencapai ketahanan pangan jangka panjang tanpa merusak keanekaragaman hayati dan kualitas lingkungan.

Untuk memperkuat praktek pertanian berkelanjutan oleh para petani tersebut, PT Ceria berkolaborasi dengan PT Petrokimia Gresik melaksanakan pelatihan, supervisi dan sosialisasi budidaya pertanian kepada dua kelompok tani tersebut pada 12–13 September 2024 di Sanggar Tani Kelurahan Ulu Wolo.

Kegiatan diawali oleh tim yang memastikan pemanfaatan pupuk NPK Phonska Plus non-subsidi sebanyak 3,2 ton dan penerapan yang optimal sprayer pertanian elektrik yang telah disalurkan sebelumnya oleh PT Petrokimia Gresik dan Ceria kepada para petani, pada Agustus 2024 lalu.

Dalam kegiatan ini juga, PT Petrokimia Gresik mengirimkan satu tim lengkap beserta unit mobil laboratorium uji tanah untuk memberikan pendampingan yang lebih komprehensif. Dengan adanya tim unit mobil uji tanah, para petani secara langsung bisa mengetahui hasil analisa tanah lahan mereka dan langsung mendapatkan saran penggunaan jenis pupuk yang tepat bagi pemanfaatan lahan yang lebih tepat guna.

 

Praktik Agrikultur Efisien

Adriantito Salim Lamo, Manager Corporate Communication sekaligus Interim Manager Dept. PPM, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para petani agar dapat memaksimalkan hasil pertanian melalui praktik agrikultur yang lebih efisien dan berkelanjutan.

“Para petani mendapatkan pelatihan dan edukasi tambahan mengenai pengelolaan lahan, khususnya terkait kadar tanah, pemupukan yang efektif, serta penentuan waktu pemupukan yang optimal,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Muhammad Bisma Usman selaku Agronomis Mobil Uji Tanah PT Petrokimia Gresik mengungkapkan bahwa dengan hadirnya unit mobil uji tanah pada kegiatan ini, maka dapat mendukung petani untuk meningkatkan praktik pertanian mereka melalui data yang tepat waktu dan relevan.

“Fasilitas ini dapat diakses para petani secara gratis dan petani bisa segera mendapatkan informasi yang tepat dan membantu petani dalam memilih jenis pupuk yang paling sesuai untuk kondisi lahan mereka,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Wolo, yang turut memberikan panduan dan pendampingan kepada para petani.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya