Mobil Ford Dibangun dari Barang Bekas

Pabrikan otomotif itu menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan memnciptakan kendaraan yang memanfaatkan material daur ulang.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 25 Apr 2014, 09:26 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2014, 09:26 WIB
Mobil Ford Dibangun Pakai Barang Bekas
Pabrikan otomotif itu menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan memnciptakan kendaraan yang memanfaatkan material daur ulang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Ford Motor Indonesia (FMI) turut memeriahkan Hari Bumi. Pabrikan otomotif itu menunjukkan komitmennya terhadap lingkungan dengan memnciptakan kendaraan yang memanfaatkan material daur ulang.

Melalui keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (25/4/2014), Ford menggunakan garmen daur ulang dari benang pasca-industri serta katun bekas sebagai bahan membuat bahan tekstil jok, kap, mesin, dasbor, insulator karpet lantai, juga bantalan interior.

Tak hanya itu, perusahaan juga menggunakan karpet nilon tua dalam membuat resin untuk kipas pendingin mesin dan penutup mesin, serta plastik yang didaur ulang sebagai bahan pelindung underbody, karpet dan panel instrumen.

"Ford peduli terhadap lingkungan dan kami berkomitmen untuk mengurangu penggunaan air, emisi CO2, dan limbah pada produksi kendaraan," ujar Communications Director FMI, Lea Indra.

"Mulai dari proses produksi, hingga detil di interior mobil Ford serta mesin EcoBoost yang revolusioner menunjukkan bagaimana Ford menjadi lebih ramah terhadap lingkungan," imbuh dia.

Adapun, EcoBoost Ford merupakan sebuah inovasi yang memungkinkan mobil Ford menjadi ramah terhadap lingkungan dan mengurangi emisi CO2 hingga 15% dibandingkan dengan mesin yang lebih besar.

Di samping membangun mobil dengan material yang ramah lingkungan. Pabrikan otomotif asal Negeri Paman Sam ini juga menyediakan sesi khusus pelatihan Driving Skills for Life (DSFL) kepada 100 karyawan Schneider Electric di Kawasan Industri Jakarta Timur (EJIP) serta Cikarang untuk menggugah kesadaran bagaimana pentingnya teknik berkendara secara aman dan irit BBM.

Sejak diluncurkan pada 2008, program DSFL telah melatih lebih dari 7.500 pengemudi di Indonesia yang memiliki SIM dari beragam kelompok serta organisasi secara gratis.

"Ford DSFL bentuk komitmen jangka panjang untuk menciptakan lingkungan berkendara yang lebih baik, memberikan pengemudi tips berharga untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang lebih optimal," tutup Lea.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya