Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir imbasnya membuat sejumlah ruas jalan di Jakarta tergenang air. Namun demikian, masih ada saja para pengendara yang tetap nekat menerabas genangan air di banjir Jakarta.
Memang diantara sejumlah mobil mampu selamat ketika nekat menerabas genangan. Namun sebagian diantaranya terpaksa harus teronggok tak berdaya di tengah genangan air.
Tentu saja ketika akan menerabas genangan air harus memperhatikan tinggi permukaan air. Menurut penjelasan Pereli Nasional Rifat Sungkar ketika berbincang dengan awak Liputan6.com beberapa waktu lalu seperti ditulis Selasa (10/2/2015), batas aman ketinggian banjir seperti banjir Jakarta bagi kendaraan bukanlah pada knalpot tetapi pada komponen intake udara.
Intake udara ini berfungsi untuk menghisap udara pembakaran pada mesin. Jika intake udara kemasukan air, maka proses pembakaran pun terganggu sehingga mobil bisa sewaktu-waktu mogok.
Adapun ketinggian intake udara pada mobil memang berbeda beda, namun posisinya mayoritas hampir sama yakni pada bagian atas pada kompartemen mesin. Untuk itu, Anda harus terlebih dahulu memastikan apakah posisi serta tinggi intake udara pada mobil yang anda kendarai.
Saat Anda terpaksa harus menerabas genangan air seperti banjir Jakarta, pastikan tinggi genangan termasuk ketika air sedang bergelombang masih di bawah posisi intake udara kendaraan.
Untuk menentukan ketinggian genangan air pun cukup mudah, Anda hanya perlu melihat sampai setinggi apa permukaan air jika dibandingkan dengan trotoar yang terdapat di sisi jalan.
Tinggi trotoar yang berkisar antara 30 sampai 40 cm dari permukaan jalan dapat menjadi patokan apakah genangan yang ada di depan Anda berpotensi membuat air masuk ke intake udara atau mungkin masih dapat dilintasi dengan aman.
Baca Juga
Â
Advertisement