Liputan6.com, Silicon Valley - Beberapa pabrikan otomotif dunia seperti Mercedes Benz memutuskan untuk membuka kantor di Silicon Valley yang notabene merupakan pusat perusahaan teknologi di Amerika Serikat. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inovasi perusahaan teknologi membuat mobil otonomos.
Melansir Wall Street Journal pada Jumat (3/4/2015), saat ini ada kecenderungan produksi mobil pintar yang sepenuhnya terkoneksi ke internet. Bahkan, menurut IHS Automotive, 10 sampai 25 persen biaya produksi mobil dihabiskan untuk membuat atau mengembangkan software.
"Mobil Anda akan menjadi sebuah komputer canggih yang meluncur di jalan raya," ucap Jen-Hsun Huang, CEO Nvidia Corp. Nvidia sendiri lama dikenal sebagai produsen prosesor grafis. Seiring waktu, saat ini mereka menjadi produsen komponen mobil, misalnya tablet bagi mobil buatan Tesla Motor Inc.
Tidak mau tertinggal, produsen otomotif tradisional lainnya juga mulai memanfaatkan internet. Mercedes-Benz S550 misalnya, model ini cukup merepresentasikan mobil pintar masa depan. Bahkan, menurut IHS, nilai ekonomi software S550 harganya setara dengan SUV kecil.
Dengan memiliki kantor di Silicon Valley, maka pabrikan otomotif memiliki akses ke beberapa raksasa teknologi seperti Google Inc dan Apple Inc. Di sisi lain, dua perusahaan tersebut juga mengincar pasar otomotif. Maka, bukan tidak mungkin kerja sama antara perusahaan otomotif dan teknologi akan semakin intensif setelah ini.
(rio/ian)