Liputan6.com, New Delhi - Potensi pasar kendaraan penumpang di Indonesia sukses membuat Renault terpikat. Berhembus kabar, pabrikan otomotif Perancis ini akan menambah portofolio kendaraan dari segmen Multi-Purpose Vehicle (MPV) melalui Logdy untuk pasar Indonesia.
Oleh Renault, Lodgy kabarnya akan dipamerkan selama ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2015 pada 20-30 Agustus 2015.
Melansir laman Indianautosblog, Rabu (8/4/2015), Renault Lodgy akan menjadi penantang dari Suzuki Ertiga serta Honda Mobilio yang telah lebih dulu dipasarkan di Tanah Air.
Sebagai dapur pacunya, Renault membekali Lodgy dengan mesin diesel K9K 1,5 liter yang ditawarkan dalam dua output 83,8 Tk dan 108,4 Tk.
Lodgy akan menjadi produk baru yang diperkenalkan Renault setelah Duster, beberapa hari yang lalu. Adapun MPV ini akan diproduksi pada manufaktur Renault-Nissan di Chennai, India yang juga memproduksi Duster.
(ysp/gst)
Renault Boyong Pesaing Mobilio di IIMS 2015?
Renault Lodgy akan diproduksi pada manufaktur Renault-Nissan di Chennai, India.
diperbarui 09 Apr 2015, 08:08 WIBDiterbitkan 09 Apr 2015, 08:08 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Putra-Putra Mbah Moen Senang saat Ayahnya Wafat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Hal Ini
Menteri KP Ungkap Kegiatan Reklamasi Ilegal di Dekat Pulau Pari
La Galigo, Sastra Bugis yang Mengungguli Panjang Naskah Mahabharata
Ini Alasan Mengapa Bumi Tak Berputar Genap 24 Jam
Amalan Pendek Jumat Terakhir Rajab, Khasiatnya Rezeki Lancar Sepanjang Tahun Kata Habib Novel
Timnas Indonesia Punya Jersey Home Baru, Intip 3 Perbedaannya Dibanding Versi Lama
Prabowo Kucurkan Rp 48,8 Triliun, IKN Nusantara Kembali jadi Prioritas?
Tari Pangngadakkang, Warisan Seni Asal Makassar Penuh Nilai Kehidupan
HUT Megawati di Tengah Harapan Pertemuan dengan Prabowo
Perang Bintang di Kudus, 112 Pesepakbola Incar Juara MilkLife Soccer Challenge All-Stars 2025
BUMN Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan RI, Simak Caranya
Mensesneg Sebut Konsep Baru PPDB Diputuskan Prabowo, Sistem Zonasi Tidak Dihapus