Liputan6.com, Delhi - Suzuki adalah produsen mobil terlaris di India. Di sana, jenama Jepang ini menguasai hingga 50 persen pangsa pasar kendaraan penumpang. Menariknya, status quo Suzuki semakin banyak ditantang.
Setelah Daihatsu dikabarkan akan masuk pasar India, dan secara langsung akan berhadapan dengan Maruti Suzuki, kali ini ancaman datang dari pabrikan Korea Selatan yang sebagian besar sahamnya dimilik Hyundai, Kia Motors.
Dilaporkan Economictimes, menurut sumber terpercaya Kia akan secara resmi mengumumkan diri masuk ke India dalam tiga sampai enam bulan ke depan. Menurutnya, Kia sedang bernegosiasi dengan pemerintah setempat untuk mendirikan pabrik.
Baca Juga
Nampaknya, Kia akan memilih desa Tada di Andhra Pradesh sebagai lokasi manufaktur. Tempat ini dekat dengan pabrik milik Hyundai di Tamil Nadu.
"Hyundai Motor Group jelas ingin menguasai setidaknya 20 persen pasar di India pada 2020, dan untuk itu dibutuhkan tambahan kapasitas dan model. Lingkungan saat ini menyajikan kesempatan yang tepat untuk Kia masuk dengan model dan kapasitasnya," ujar sumber tersebut.
Satu sumber anonim lain mengatakan bahwa nilai investasi pabrik Kia kemungkinan mencapai angka US$ 500 juta, dengan kapasitas produksi sebanyak 300 ribu unit per tahun. Hyundai sendiri akan menyokong Kia di bagian perakitan mesin dan relasi dengan pers setempat.
Sementara itu, seorang juru bicara Kia Motors pusat mengaku bahwa perusahaan saat ini terus mengevaluasi lokasi fasilitas manufaktur di luar negeri, termasuk India, untuk menyokong pertumbuhan industri otomotif di masa mendatang.
Belum ada komentar dari pihak Suzuki terkait perkembangan terbaru ini. Sebelumnya mereka secara eksplisit menganggap masuknya Daihatsu ke sana adalah ancaman nyata. "Daihatsu akan menjadi ancaman bagi Suzuki tidak hanya di India, tapi di pasar lain," ujar Toshihiro Suzuki, President and COO Suzuki Motor Company (SMC).