Mercedes-Benz Kasih `Jempol` Kualitas BBM Indonesia

Tahun lalu akreditasi good fuel country, dan momen ini jadi trigger untuk mengenalkan mesin dengan teknologi yang lebih tinggi.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 24 Mei 2016, 18:10 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2016, 18:10 WIB
20160524-Mercedes-Benz GLC Produksi Lokal Siap Mengaspal
Direksi PT Mercedes-Benz Indonesia hadir saat peluncuran Mercedes-Benz GLC di Pabrik Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/5). Mercedes-Benz GLC yang dirakit secara lokal di Pabrik Wanaherang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Wanaherang Mercedes-Benz mulai merakit lokasl sejumlah model. Hingga saat ini, sudah ada enam mobil yang dirakit oleh fasilitas produksi di Wanaherang.

Dikatakan Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBI) Hari Afifianto, potensi pasar dalam negeri sangat potensial. Mengingat pada tahun lalu mereka mendistribusikan 3.287 unit, atau naik 9,6 persen dibandingkan performa 2014 dengan market share 46,8 persen.

"Sementara tahun ini bisa dibilang jadi tahunnya SUV, Mercedes-Benz yang sebelumnya jualan sedan, kini memperkuat kendaraan dengan ground clearance tinggi," kata dia kepada Liputan6.com saat ditemui di Wanaherang Plant, Selasa (24/5/2016).

Optimisme Mercedes-Benz untuk menuai pertumbuhan positif di Indonesia tak terlepas dari kualitas bahan bakar minyak (BBM) yang baik. "Tahun lalu akreditasi good fuel country, dan momen ini jadi trigger untuk mengenalkan mesin dengan teknologi yang lebih tinggi," Hari menambahkan.

Penilaian ini menurut Hari didasarkan pada sejumlah kriteria penilaian, misalnya kualitas RON dan distribusi. "Misal diambil sampel dari SPBU RON 95 dan ketika dibawa ke lab harus sama."

Mesin C200

Mulai tahun lalu, Mercedes-Benz telah mempercayakan Wanaherang Plant merakit mesin M274 yang disuntik ke C200. Langkah ini dilakukan seiring tingginya volume penjualan  sedan premium tersebut.

"Mesin itu mulai dirakit sejak tahun lalu. Saat ini baru itu dulu karena melihat volume penjualan C200," tutur dia.

Hari mengakui, mesin-mesin yang dirakit di Indonesia telah menganut standar emisi Euro4. Sehingga mobil harus meminum bensin minimal RON 95.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya