Konsumen Minta Tambahan Uang Kompensasi dari VW

Majalah Consumer Reports mendesak Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menaikkan kompensasi untuk 475 ribu pemilik mobil Volkswagen.

oleh Rio Apinino diperbarui 10 Agu 2016, 07:34 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2016, 07:34 WIB
Logo VW
Logo VW (Foto: Reuters).

Liputan6.com, California - Majalah Consumer Reports mendesak Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menaikkan kompensasi untuk 475 ribu pemilik mobil Volkswagen (VW) yang terdampak skandal Dieselgate.

Majalah yang punya pengaruh cukup kuat itu menulis, sebagaimana yang dilansir Reuters, Selasa (9/8/2016), pembelian kembali (buyback) yang ditawarkan VW sebelumnya nilainya ada di bawah harga pasar. "Setidaknya beberapa ratus dolar lebih tinggi," tulis mereka.

Sebelumnya, VW telah mengalokasikan US$ 15,3 miliar untuk membeli kembali mobil Diesel 2,0 liter dari konsumen yang dilengkapi dengan perangkat lunak penipu emisi bahan bakar. Sebanyak US$ 5 miliar dari jumlah tersebut digunakan untuk memulihkan kerusakan lingkungan.

Kompensasi yang akan diberikan pada tiap konsumen VW beragam, dari mulai US$ 5.100 hingga US$ 10 ribu. VW diharapkan mulai melakukan pembelian kembali pada Oktober nanti.

Keputusan yang palunya diketuk oleh Hakim bernama Charles Breyer ini tercatat sebagai pembelian kembali terbesar dalam sejarah AS.

Selain itu, Consumer Reports juga ingin pemilik mobil yang lebih memilih memperbaiki kendaraannya mengubah pikiran dengan menjualnya kembali ke VW. Pasalnya, menurut mereka, setelah diperbaiki performa kendaraan sangat mungkin akan berubah sama sekali.

Belum ada tanggapan resmi baik dari Volkswagen ataupun Badan Perlindungan Lingkungan AS terkait desakan Consumer Reports ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya