Liputan6.com, Karuizawa - Mobil otonomos sangat berpeluang menjadi kendaraan masa depan umat manusia. Hal ini juga dipercepat oleh respons pemerintah berbagai negara. Dukungan serupa juga datang dari Group of Seven.
Group of Seven, atau yang disingkat G7, adalah kelompok negara maju utama di dunia yang terdiri dari Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Negara G7 menguasai lebih dari setengah kekayaan bersih global.
"Kami akan bekerja sama dengan masing-masing pimpinan lain untuk mendukung komersialisasi awal teknologi mobil terhubung dan otonomos," tulis deklarasi G7 setelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tahunan mereka yang digelar di Karuizawa, Jepang, dikutip dari japantimes.co.jp, Senin (26/9/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dalam teks yang sama, para pemimpin ekonomi dunia ini juga berjanji untuk mendirikan kelompok independen yang akan bertugas untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan mobil otonomos, terutama soal regulasi.
"Kami memperoleh pemahaman umum untuk melakukan upaya-upaya ke arah yang sama untuk membuat kerangka kerja regulasi yang akan cenderung bervariasi, tergantung pada daerah masing-masing," ujar Menteri Transportasi Jepang Keiichi Ishii.
Lebih spesifik, para menteri dari berbagai negara ini berjanji akan mengembangkan peraturan yang selaras dengan regulasi global. Tujuannya agar menghilangnya hambatan regulasi baik di tingkat domestik atau internasional.
Tim ini membayangkan, nantinya akan ada peraturan keselamatan internasional, yang memungkinkan mobil otonomos dengan model yang sama dijual di seluruh dunia.
Deklarasi itu mencatat bahwa mobil otonomos diharapkan menghadirkan sejumlah manfaat, di antaranya adalah mengurangi kecelakaan lalu lintas, meningkatkan efisiensi, serta mengurangi beban pengendara.