Liputan6.com, Canberra - Otoritas industri di Australia semakin memperkuat pengawasan terhadap kualitas velg aftermarket yang beredar di negaranya. Sebab, pemakaian velg imitasi berisiko menimbulkan insiden saat berkendara normal.
Federal Chamber of Automotive Industries (FCAI) bekerja sama dengan Laboratories for Materials Advanced Testing Services (LMATS) mengungkap cacat struktural pada velg yang bukan asli bawaan mobil. Pengujian di Holden Lang Lang mencakup banyak aspek yakni analisa kimia dan radiografi, penetran, tingkat kekerasan, hingga struktur mikro.
"Analisis radiografi di velg mengungkap adanya pori-pori besar dan rongga di tengah serta palang. Uji pewarna juga mengidentifikasi di beberapa bagian yang keropos di velg imitasi, sementara hal tersebut tidak terjadi pada velg asli yang diuji coba," beber Yashwin Mahadea, Insinyur Material di LMATS sebagaimana dikutip Caradvice.
Advertisement
Baca Juga
Pengujian ini merupakan langkah lanjutan menyikapi kasus tahun lalu yang menimpa Mercedes-Benz CLA. Saat itu velg retak dan hancur ketika menghantam lubang pada kecepatan 50 km/jam. Padahal, velg asli tetap utuh apabila mengalami kondisi serupa.
"Perhatian utama mengenai barang palsu dari sisi keselamatan, dan dengan memakainya maka sadar atau tidak Anda telah mengambil risiko yang sangat besar. Langkah untuk menghindari masalah keselamatan yang ditimbulkan dari barang palsu yakni memastikan bengkel atau toko tempat Anda membeli velg memiliki rantai pasokan resmi dari pabrikan," ucap legenda balap Australia, Mark Skaife.