Kolaborasi Toyota dan Suzuki, Apa Dampaknya bagi Indonesia? ‎ ‎

Toyota dan Suzuki menandatangani nota kesepahaman yang dilakukan para petinggi kedua merek itu di Nagoya, Jepang.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 08 Feb 2017, 14:40 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2017, 14:40 WIB
Pimpinan Toyota dan Suzuki
Akio Toyoda, presiden Toyota Motors, kiri, tertawa bersama Osamu Suzuki, chairman Suzuki Motors

Liputan6.com, Bogor - Lagi, perusahaan otomotif asal Jepang, menjalin kerja sama. Kali ini, dua merek mobil ternama, Toyota dan Suzuki menandatangani nota kesepahaman yang dilakukan para petinggi kedua merek itu di Nagoya, Jepang, Senin (6/2) kemarin.

Lantas bagaimana dengan nasibnya di Indonesia?

Menanggapi hal tersebut Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Setiawan Surya menyatakan, saat ini Suzuki Indonesia belum menentukan sikap apapun.

"Kami saja terus terang belum mendapatkan informasi, baru lihat dari artikel (media). Mungkin itu develpoment kali ya," ungkap Setiawan saat ditemui awak media di SCBD, Jakarta, Selasa, (7/2/2017).

Setiawan pun tak mau menanggapi lebih jauh apakah dengan adanya MoU ini memungkinkan Toyota mengakses teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki.

"Kalau saya baca artikelnya, salah satunya (alasan kerjasama) karena cost development kan mahal. Cuma engga tahu apanya wujudnya juga," ujarnya.

Namun Setiawan membantah bahwa dirinya menutup-nutupi kabar tersebut. Sebab, lanjut dia, hingga saat ini belum ada konfirmasi apapun dari pihak principal kepada Suzuki Indonesia.

"Tapi akan kami cari tahu. Ya mungkin buat kami tidak ada pengaruhnya juga, soalnya informasi (kesepakatan) langsung dari sana (principal di Jepang)," tuturnya.

Jika kerja sama itu terwujud, Setiawan mengaku kemungkinan sektor otomotif akan bertambah meriah. Namun, dia belum bisa memprediksi bagaimana ke depannya.‎

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya