Orang Beli Lamborghini karena Tak Mampu Punya Ferrari

Menurut CEO Ferrari, pemilik Lamborghini sebetulnya ingin mobil mereka, tapi tidak mampu.

oleh Rio Apinino diperbarui 17 Mar 2017, 06:03 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 06:03 WIB
10 Mobil Ferrari Klasik Dipajang di Gedung Arsip Nasional
Pengunjung berfoto dengan latar belakang Ferrari klasik di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Selasa (14/3). Merayakan ulang tahun ke-70 keberadaan Ferrari di dunia otomotif, Ferrari Jakarta memboyong 10 supercar klasik pilihan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jenewa - Lamborghini dan Ferrari, dua merek besar asal Italia yang identik dengan mobil-mobil berperforma. Tak bisa dipungkiri, persaingan keduanya telah sampai pada tahap sengit, mengesampingkan persaingan dengan merek lain.

Dan persaingan itu juga dibumbui oleh perang urat syaraf, mirip dengan pelatih di klub-klub besar sepakbola yang saling adu argumen sebelum bertanding.

Di ajang Geneva Motor Show lalu, Sergio Marchionne, CEO Ferrari, membuat pernyataan yang sedikit "merendahkan" pemilik Lamborghini. Menurutnya orang yang beli Lamborghini semata karena mereka tidak mampu membeli Ferrari.

"Banyak orang yang beli Lamborghini karena mereka tidak bisa memiliki Ferrari," ujar Marchionne kepada Car Magazine, dikutip Jumat (17/3/2017).

Meski bernada merendahkan, namun Marchionne menggarisbawahi jika dirinya menghormati Stefano Domenicali, mantan team principal Ferrari F1, yang sekarang jadi CEO Lamborghini. "Saya sangat menghormati Domenicali," ujarnya.

Dalam lintasan sejarah, Lamborghini dan Ferrari memang berseteru. Bahkan pendiri Lamborghini, Ferrucio, pernah punya kekesalan pribadi terhadap pendiri Ferrari, Enzo. saat itu ia tidak ditanggapi saat melapor bahwa ada masalah di bagian kopling.

Saat itu Ferrucio belum mendirikan Lamborghini. Ia bahkan merupakan salah satu kolektor Ferrari. Namun karena kecewa, Ferrucio akhirnya mendirikan Lamborghini, dengan motivasi menujukkan ke Enzo bagaimana mobil super yang baik itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya