400 Konsumen Ford Fiesta dan Focus Gugat Pabrikan

Lebih dari 400 konsumen Ford Fiesta dan Focus di Thailand melakukan class action.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Apr 2017, 12:06 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 12:06 WIB
20160126-Angkat Kaki dari Indonesia, Ford Pastikan Tetap Buka Layanan Purnajual-Jakarta
Logo perusahaan Ford di salah satu dealer di Jakarta, Selasa (26/1). Ford memastikan para konsumen dapat tetap mengunjungi dealer Ford untuk layanan penjualan, servis, dan garansi hingga beberapa waktu ke depan di tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Bangkok - Lebih dari 400 konsumen Ford Fiesta dan Focus di Thailand melakukan class action (gugatan hukum bersama) melawan Ford Motor Company dan tiga anak perusahaannya. Mereka menganggap kendaraan yang dibeli cacat.

Melansir Bangkok Post, Rabu (5/4/2017), ada beberapa masalah yang dialami banyak pemilik dua mobil Ford populer tersebut. Masalah ini relatif sama, sehingga mereka menduga bahwa produk memang sudah cacat sedari proses produaksi.

Korbsak Numnoi, salah satu penggugat, mengatakan bahwa mobilnya rusak di bagian transmisi, serta mesin yang cepat panas. Beberapa masalah lainnya adalah cepat rusaknya komponen seperti roda kemudi, fan belt, suspensi, dan pintu.

Gugatan ini tidak dilakukan secara tiba-tiba. Mereka mengatakan bahwa keluhan telah disampaikan ke pihak pabrikan selama tiga tahun terakhir. Namun para konsumen mengatakan bahwa tanggapan Ford dingin soal itu.

"Class action mungkin jadi cara tercepat untuk mendapatkan kompensasi," ujar Korbsak. Gugatan disampaikan ke South Bangkok Civil Court, Senin lalu.

Kirangkrai Nakhawaree, pengacara yang mewakili ratusan konsumen itu, mengatakan bahwa tuntutan klien mereka memang kompensasi. Lebih cepatnya, menginginkan Ford untuk membeli kembali mobil-mobil mereka dengan harga baru, serta mengganti kerugian materil lain sebesar 24,7 juta baht atau setara Rp 9,5 miliar.

Menanggapi gugatan ini, Ford mengatakan bahwa tuntutan konsumen tidak masuk akal, terutama soal pembelian kembali dengan harga mobil baru. 34 mobil misalnya, diketahui telah berusia empat tahun lebih dengan jarak tempuh lebih dari 80 ribu kilometer.

"Kami masih terbuka untuk negosiasi membeli kembali (buy-back), tapi berdasarkan kasus per kasus," ujar Narong Sritalayon, Managing Director Ford Thailand.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya