Senyum Simpul BMW Group

BMW Group melanjutkan tren penjualan positif dalam beberapa bulan terakhir.

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Jun 2017, 15:10 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 15:10 WIB
Logo BMW dan Sejarah Kontroversial di Baliknya
Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

Liputan6.com, Munich - BMW Group melanjutkan tren penjualan positif dalam beberapa bulan terakhir. Mei lalu, mereka sukses menjual 208.447 kendaraan di seluruh dunia, atau meningkat 5,1 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Jika ditotal dengan penjualan dari awal Januari lalu, maka grup otomotif yang terdiri dari tiga merek premium BMW, MINI, dan Rolls-Royce ini telah menjual hampir 1 juta kendaraan, lebih tepatnya 988.185 unit. Angka ini naik 5,7 persen dibanding 2016.

Ian Robertson, BMW AG Management Board Member yang bertanggung jawab untuk Sales dan Brand BMW, mengatakan kalau capaian ini adalah bukti kalau citra mereka sangat kuat. "Pelanggan antusias dengan produk kami yang inovatif," ujar Ian, dikutip dari Automotive World, Kamis (15/6/2017).

Kontribusi terbesar masih merek BMW. Dalam lima bulan pertama mereka menjual 845.147 kendaraan, atau berkisar di angka 90-an persen dari total penjualan grup. Dari angka itu, model paling laris adalah BMW X1. Model ini pada Mei lalu saja terjual sebanyak 113.367 unit.

Di antara penjualan model bermesin pembakaran dalam, terselip juga mobil bertenaga alternatif yang penjualannya cukup positif. BMW i, sebagai lineup model listrik dan hybrid, berkembang sangat pesat. Mobil listrik BMW bahkan terjual 33.221 unit pada lima bulan pertama, atau naik 80 persen lebih.

Dikatakan, tren positif ini tidak terlepas karena tumbuhnya pasar di Asia. Di Tiongkok, misalnya, penjualan BMW naik sampai 19,9 persen. Kenaikan ini dapat mengimbangi kelesuan yang terjadi di Amerika Serikat (AS), di mana BMW mengalami penurunan 3,1 persen.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya