Induk Mercedes-Benz Dituduh Jual Mobil Pelanggar Emisi

Daimler AG dituduh telah menjual lebih dari satu juta unit mobil dengan emisi yang tidak sesuai standar.

oleh Rio Apinino diperbarui 14 Jul 2017, 20:20 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2017, 20:20 WIB
Uji Coba Emisi
Uji coba emisi dengan metode road-test (Foto: Autoexpress).

Liputan6.com, Stuttgart - Surat kabar Jerman, Sueddeutsche Zeitung, melaporkan bahwa Daimler AG, perusahaan induk merek mobil seperti Mercedes-Benz dan Smart, telah menjual lebih dari satu juta unit mobil dengan emisi yang tidak sesuai standar di Eropa dan Amerika Serikat (AS).

Melansir Automotive News, Jumat (14/7/2017), laporan ini didasarkan pada kutipan surat perintah penggeledahan yang dikeluarkan oleh pengadilan Stuttgart. Disebutkan bahwa surat perintah itu kemudian dieksekusi pada 23 Mei lalu.

Menurut dokumen tersebut, lebih dari satu juta mobil dengan emisi berlebih, termasuk berbagai model mewah Mercedes-Benz, dijual di Eropa dan AS antara tahun 2008 sampai 2016. Mobil yang dimaksud didukung oleh mesin dengan kode OM 642 and OM 651.

Menanggapi tuduhan ini, juru bicara Daimler mengatakan bahwa itu adalah laporan yang spekulatif. Namun mereka mengatakan akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang.

Juru bicara kejaksaan menolak untuk berkomentar. Sementara Kementerian Transportasi Jerman dikatakan tidak bisa dihubungi.

Jika kasus ini terbukti benar, maka ada risiko bahwa kendaraan yang terkena dampak akan dilarang beroperasi. Sanksi ini juga tertera pada surat penggeledahan. Dengan begitu, mungkin juga Daimler akan melakukan penarikan (recall) yang menelan biaya tidak sedikit.

Untuk diketahui, pabrikan mobil di seluruh dunia, setidaknya di negara maju, memang menghadapi pengawasan yang semakin ketat terkait dengan emisi dari otoritas terkait pasca Volkswagen (VW) terbukti melakukan kecurangan pada September dua tahun lalu.

Mereka menginstal perangkat lunak "penipu" yang dapat memanipulasi hasil uji emisi. Dengan alat rahasia ini, hasil tes akan menunjukkan emisi yang keluar dari mobil yang diuji jauh lebih rendah ketimbang kondisi yang sebenarnya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya