Liputan6.com, Tokyo - Aliansi Nissan Renault Mitsubishi kini telah menjelma menjadi kekuatan otomotif global. Terbukti, di tiga bulan pertama 2017 mereka duduk di posisi kedua produksi mobil terbanyak.
Ini memang merupakan salah satu misi aliansi, menjadi yang nomor satu di dunia otomotif global. Dengan aliansi, mereka mendapatkan banyak keuntungan dan bisa saling mengisi.
Dalam hal marketing, misalnya, aliansi bisa melakukannya secara bersama-sama begitu juga dalam hal teknologi. Mereka bisa berbagi untuk bisa saling meningkat performa produk masing-masing.
Advertisement
Namun, tidak semuanya harus seragam, masing-masing anggota aliansi: Nissan, Renault, dan Mitsubishi tetap harus menjaga brand-nya.
Baca Juga
"Prinsip utama kami adalah anggota aliansi tetap dengan karakternya masing- masing. Identitas dari brand masing-masing tetap harus dijaga," ujar Guillaume Cartier, Corporate Vice President General Manager, Global Marketing and Sales Division Mitsubishi Motor Corporation, di ajang Tokyo Motor Show 2017. Demikian seperti dilaporkan langsung oleh jurnalis Liputan6.com dari Jepang.
Maka itu, dari segi desain dan produk, tetap tidak ada perubahan. Masing-masing tetap berjalan dengan karakternya yang khas. Sebab, mereka juga sudah memiliki pasar sendiri-sendiri yang spesifik.
"Karakter masing-masing brand tidak bisa diubah, justru itu harus dipertahankan. Apalagi Mitsubishi yang sudah punya brand sangat kuat, terutama di Asia," Cartier menambahkan.
Ini juga yang tergambar di ajang Tokyo Motor Show 2017. Di ajang yang digelar sejak 25 Oktober 2017 lalu tiu, Aliansi Nissan Renault Mitsubishi tampil dengan identitas masing-masing.
Mereka masing-masing juga produk andalan yang dipamerkan, termasuk mobil konsep. Mitsubishi sendiri memperkenalkan Mitsubishi e-Evolution Concept di ajang Tokyo Motor Show 2017 yang akan berakhir 5 November mendatang.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: