Mercedes-Benz Model SUV Jadi Primadona pada 2017

Pada 2017, penjualan mobil Mercedes-Benz model SUV meningkat sebesar 14 persen dibanding tahun 2016.

oleh Yurike Budiman diperbarui 07 Feb 2018, 07:00 WIB
Diterbitkan 07 Feb 2018, 07:00 WIB
20160524-Mercedes-Benz GLC Produksi Lokal Siap Mengaspal
Mobil Mercedes-Benz GLC saat peluncurannya di Pabrik Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, (24/5). Mercedes-Benz mengumumkan dimulainya produksi lokal kendaraan premium model SUV bergaya sporty dan modern Mercedes-Benz GLC. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Model SUV (Sport Utility Vehicle) dari Mercedes-Benz ternyata menjadi primadona dalam penjualan PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia pada 2017 lalu.

SUV memberikan kontribusi besar bagi penjualan Mercedes-Benz karena mampu meningkatkan pertumbuhan sebesar 14 persen. Sekitar sepertiga mobil Mercedes yang dijual ada di segmen ini.

"SUV terlaris tahun 2017 adalah GLC dan GLE yang dirakit di pabrik Wanaherang, Bogor," kata Presiden & CEO PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Roelof Lamberts di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (6/2/2018).

Pihaknya mengaku telah mendapatkan kepercayaan pelanggannya atas faktor keselamatan, kualitas, desain modern dan inovasi yang ada pada produk-produknya.

"2017, kami menghadirkan lebih banyak kendaraan baru dari tahun sebelumnya, yang memungkinkan kami untuk terus mempertahankan keunggulan kami di segmen premium," kata Kariyanto Hardjosoemarto selaku Deputy Director Sales Operations and Product Management, PT MBDI dalam keterangan resminya.

Untuk diketahui, Mercedes-Benz Indonesia telah mengumumkan rencananya meluncurkan lebih dari 10 model mobil baru di tahun 2018 ini. 

Pada 2017, Mercedes-Benz Indonesia grup, telah menjual 4.722 unit yang terdiri dari 3.386 kendaraan penumpang dan 1.336 kendaraan niaga.

Ini Rupanya Kenapa Mobil Mercedes-Benz Mahal

Mercedes-Benz C-Class
Mercedes-Benz C-Class ketahanan dengan diinjak gajah.

 Merek Mercedes-Benz menjadi salah satu brand premium dengan harga relatif mahal. Tak hanya di Indonesia, Mercy juga identik dengan sebuah simbol status atau prestige.

Hal ini tak lain karena Mercy kerap dikendarai seseorang yang sukses seperti dari kalangan pengusaha hingga pejabat. Semahal apapun mobil Mercy pasti ada yang membelinya. Tapi di luar itu, citra itu tidak terbentuk sendirinya karena sebenarnya memang ada faktor teknis yang membuatnya 'mahal'.

 

Situs otomotif India, Rushlane, baru-baru ini mencoba mengungkapkan mengapa Mercy menjadi kendaraan yang relatif mahal.

Contoh kasus ditunjukan berdasarkan peristiwa kecelakaan yang melibatkan sebuah bus antar kota menabrak Mercedes-Benz C-Class dan empat mobil lainnya di kota Kottayam, India.

Kecelakaan tersebut terekam kamera CCTV di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dekat lokasi kejadian.

Insiden kecelakaan tersebut diketahui saat kondisi hujan deras, sehingga visiblitas para pengendara terganggu.

 Bertepatan dengan itu, sedan mewah Mercy C-Class hendak berbelok ke SPBU. Siapa sangka, dari arah berlawanan datanglah sebuah bus dengan kecepatan tinggi menyambar Mercy berkelir silver.

Tak hanya Mercy, bus tersebut juga menabrak beberapa mobil lainnya yang terparkir seperti Tata Nano, Suzuki Maruti Swift dan Toyota Etios. Semua mobil rusak.

 Sejumlah saksi mata tak menduga, ternyata pengemudi Mercy C-Class keluar dengan selamat, setelah keluar asap di dalam mobil yang ditimbulkan dari airbag yang mengembang.

Bahkan tingginya kecepatan bus yang menyeruduk mobil Mercy, nyatanya hanya membuat mobil tersebut tidak mengalami kerusakan parah. Ini dipercaya karena Mercy membuat mobil dengan segudang teknologi keselamatan terkini.

Kendati begitu, kecelakaan ini merupakan murni kesalahan pengendara Mercy C-Class. Di mana pengendara Mercy C-Class tidak menggunakan lampu sein, sedangkan bus melaju dengan kecepatan tinggi saat hujan.\

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya