Bertemu Jokowi, Mahathir Bahas Mobil Nasional?

Selama kunjungan kenegaraannya di Indonesia, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad mengisyaratkan kemungkinan menghidupkan kembali proyek mobil ASEAN Indonesia-Malaysia.

oleh Arief Aszhari diperbarui 30 Jun 2018, 18:21 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2018, 18:21 WIB
Jokowi dan PM Mahathir di Beranda Istana
Presiden Joko WIdodo (Jokowi) berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad di Istana Bogor, Jumat (29/6). Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi secara resmi oleh PM Mahathir usai dilantik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Selama kunjungan kenegaraannya di Indonesia, Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad mengisyaratkan kemungkinan menghidupkan kembali proyek mobil ASEAN Indonesia-Malaysia.

Sebenarnya, ide mobil nasional Indonesia-Malaysia ini dicetuskan pertama kali oleh PM Malaysia pada 2014, Datuk Seri Najib Tun Razak. Proyek ini, bakal melibatkan kerjasama antara Proton dan perusahaan otomotif asal Tanah Air, PT Adiperkasa Citra Lestari.

"Kembali pada 2015, kami telah mendiskusikan bersama-sama memproduksi mobil buatan Indonesia-Malaysia untuk negara Asia Tenggara. Tetapi, proyek ini belum ditindaklanjuti. Sekarang kami sedang mencari untuk menghidupkan kembali proyek ini," jelas mahathir seperti dilaporkan Channel NewsAsia, dilansir Paultan, Sabtu (30/6/2018).

Dengan pembicaraan tersebut, kedua perusahaan kemudian menandatangani MoU yang menyetujui untuk melakukan studi kelayakan untuk mobil nasional. Perjanjian ini, disetujui oleh Mahathir Mohamad, yang saat ini masih menjabat sebagai ketu Proton.

Bersamaan dengan itu, Proton juga menjajaki kemungkinan kemitraan dengan produsen mobil yang berbasis di Cina, yaitu Geely untuk mengembangkan mobil ASEAN.

Namun, karena perjanjian itu juga, Mahathir menolak tegas, dan bahkan sudah tidak menganggap Proton sebagai mobil nasional Malaysia lagi, karena sudah dimiliki perusahaan asing.

Padahal, ketika Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Malaysia 2015 silam, Mahathir kembali menyoroti kerjasama mobil nasional Indonesia-Malaysia ini saat keduanya berbicara sambil mencoba mobil Proton.

Kini, setelah pertemuan keduanya di Indonesia, dan Mahathir sudah kembali menjadi pemimpin Malaysia, apakah proyek mobil nasional Indonesia-Malaysia ini memang bisa dilanjutkan?

Naik Proton, Jokowi Pernah Diajak Ngebut Mahathir Mohamad

Naik Mobil Golf, Jokowi Jadi Sopir Mahathir Mohamad di Istana Bogor
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan PM Malaysia Mahathir Mohamad saat akan salat Jumat bersama di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6). Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Mahathir. (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpress)

Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad tengah berkunjung ke Indonesia. Dalam kunjungannya ke Tanah Air, pria yang hobi mengendarai mobil sendiri ini melakukan berbagai kegiatan, dan didampingi langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi).

Di sela-sela pertemuan kedua pemimpin serumpun ini, Jokowi sempat bercerita pengalaman menariknya saat mengunjungi Malaysia pada 2015. Saat itu, Jokowi sempat mencoba mobil Proton, disopiri dan diajak ngebut oleh Mahathir Mohamad.

"Diajak oleh Bapak Tun Mahathir untuk test drive mobil Proton disetiri sendiri oleh Bapak Tun Mahathir dengan kecepatan 180 km per jam, sangat cepat sekali," kata Jokowi sambil tertawa mengenang hal tersebut di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6/2018).

Walaupun dibawa dengan kecepatan 180 km/jam Jokowi tidak takut. Dia juga tidak meragukan kelihaian Mahathir mengendarai mobil parbikan Malaysia tersebut.

"Kalau driver-nya bukan beliau, kira-kira saya takut," papar Jokowi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya