Liputan6.com, Jakarta - Jenama motor gede (moge) ikonik Harley-Davidson, beberapa waktu lalu diboikot oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump. Hal tersebut, buntut dari rencana pabrikan asal Negeri Paman Sam ini untuk memindahkan produksinya ke negara lain.
Pasalnya, HD berusaha untuk menghindari perang tarif antara AS dan Eropa karena pasar benua biru ini sangat potensial, menyusul penurunan penjualan di Amerika Utara.
Melansir RideApart, Rabu (26/9/2018), langkah tersebut ternyata tepat, dan penjualan HD di Eropa mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Advertisement
Baca Juga
Pasar Eropa memang memiliki cangkang yang sulit untuk dipecahkan dengan line-up merek lokal yang kuat, seperti BMW, KTM, dan Piaggio. Jadi, jika tidak memindahkan produksinya ke negara lain, HD bakal kesulitan untuk bersaing dengan harga yang sangat tinggi.
Selain itu, pelanggan Eropa yang sudah membayar harga yang sehat untuk produk impor harus bayar lebih mahal untuk membeli HD.
Â
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Sementara itu, mengutip laporan Bloomberg, di Jerman penjualan HD naik berlipat ganda sejak 2005 mencapai 6,4 persen dibanding keseluruhan pasar pada 2017. Jumlah tersebut, beda tipis dengan pabrikan Jepang, Yamaha 7,4 persen dan Kawasaki 7,2 persen.
Hasil positif tersebut, tidak hanya karena perusahaan membangun dealer yang kuat, tapi juga menyesuaikan model yang ditawarkan dengan dimensi yang lebih ramping agar sesuai dengan jalanan Eropa yang sempit.
Advertisement