Liputan6.com, Paris - BMW 3 Series generasi ketujuh secara resmi diperkenalkan di Paris Motor SHow dan mulai dijual Maret 2019. Namun apa yang disajikan BMW, menjawab rasa penasaran dari berbagai pemberitaan 3 Series terbaru beberapa bulan belakangan.
Model ini sangat penting bagi BMW. Selama 4 dekade, 3 Series selalu merajai segmen sedan midsize premium. Kombinasi nyaris sempurna antara kenyamanan dan sport, membuatnya begitu digemari. Ada kekecewaan di kalangan pencinta 3 Series pada seri F30 terdahulu. Banyak yang menilai, generasi ini malah sedikit terlalu empuk dan kehilangan sifat sporty-nya. Tampaknya hal ini menjadi perhatian Bimmer karena tidak ingin kehilangan penggemar. Nah, 5 fakta ini meyakinkan 3 Series bakal kembali ke jalan yang benar.
Advertisement
Baca Juga
Platform Baru
BMW 3 Series G20 memakai konstruksi baru bernama Cluster Architecture (CLAR). Platform ini dikembangkan sangat fleksibel untuk dipakai di berbagai jenis mobil. Pertama digunakan oleh BMW 7 Series G11, menyusul 5 Series G30, SUV X Series terbaru bahkan Z4 dan kembarannya Toyota Supra.
Disebut sangat fleksibel, sebab tidak hanya untuk platform sedan penggerak roda belakang (RWD). Juga bisa diterapkan untuk penggerak empat roda (AWD). Bahkan disiapkan juga untuk pengembangan mobil listrik maupun hybrid yang akan menjadi varian baru di model-model BMW. Selain itu, CLAR mampu menampung berbagai jenis mesin, dari 4-silinder sampai 12-silinder.
Untuk BMW 3-Series G20, platform CLAR menyumbang pengendaraan dinamis. Struktur yang lebih rigid tentu berpengaruh pada pengendalian. Wheelbase bertambah panjang menjamin ruang semakin lapang untuk penumpang belakang. Bobotnya pun bisa berkurang 55 kg. Sementara titik gravitasi turun 10 mm, dengan trek roda bertambah lebar 30 mm dan klaim distribusi bobot sempurna 50:50.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dimensi Membesar
Rata-rata setiap mobil yang berganti generasi, dimensinya terus bertambah besar. Tak kecuali 3 Series. Platform baru membuatnya lebih panjang 85 mm (4.709 mm), lebih lebar 16 mm (1.827 mm), meninggi 1 mm (1.442 mm) dan wheelbase melar 41 mm menjadi 2.851 mm. Pengaruhnya juga terjadi di lebar trek roda. Depan bertambah 43 mm, belakang 21 mm.
Alhasil 3 Series sekarang jadi lebih besar dari 5 Series. Bukan 5 Series terbaru tentunya, melainkan seri 5 E39 yang beredar sejak 1990an. Secara wheelbase dan trek roda saja E39 sudah kalah dari G20. Hanya saja, bodi E39 lebih panjang sedikit, tapi tidak terlalu kelihatan bila bersebelahan. Malah, ukuran 3 Series G20 mendekati E60 alias 5 Series generasi keenam.
Pertumbuhan badan biasanya diikuti bobot semakin berat. Namun seperti sudah dibahas mengenai platform CLAR, G20 justru mampu menghemat 55 kg dibanding F30.
Sangat Aerodinamis
BMW sempat membocorkan beberapa fase saat prototipe G20 sedang diuji. Mereka mengungkap, program pengembangan juga menghabiskan banyak waktu di wind tunnel. Tujuannya, tak lain guna menghasilkan bodi searodinamis mungkin. Hasilnya memang tergolong impresif. BMW mengumumkan nilai drag coefficient (Cd) G20 hanya 0,23. Menjadikannya salah satu sedan produksi massal paling aerodinamis. Dikatakan salah satu karena ada Mercedes-Benz A-Class sedan terbaru yang nilai Cd-nya lebih kecil, 0,22.
Meski kalah tipis dari A-Class, angka itu sudah begitu bagus. Bahkan lebih baik dari kebanyakan supercar berbodi eksotis. Dampak Cd ini cukup besar untuk pengendaraan dan pengendalian. Hambatan udara yang diminimalisir sekecil mungkin, membuat mobil melaju dengan stabil dan mempengaruhi efisiensi bahan bakar.
Advertisement
Pengembangan Suspensi di Nurburgring
Prototipe 3 Series G20, lulus ujian berat sejauh puluhan ribu kilometer sepanjang masa pengetesan. Pihak pabrikan mengatakan, tes mencakup berbagai kondisi jalan di sejumlah negara. Seperti cuaca panas di Death Valley, Nevada, uji udara dingin di Arjeplog, Swedia, dan juga pengetesan secara grup di Miramas, Prancis Selatan. Lalu fase terakhir diterjunkan ke sirkuit Nurbugring di Jerman dan proving ground BMW di Aschheim.
Sirkuit legendaris Nordshcleife dilibatkan untuk meracik ramuan suspensi paling pas. Sudah bukan rahasia lagi, trek sepanjang lebih dari 20 km ini dijadikan pusat pengembangan banyak pabrikan, terutama untuk mengetes mobil sport hingga supercar. Tampak sekali BMW ingin mengubah karakter suspensi F30 yang dicibir karena terlalu lembut, dan mengembalikan kodratnya sebagai sedan yang menyenangkan dikendarai sendiri.
Mesin Bensin 4-silinder 2,0 Liter Paling Bertenaga
Tren engine downsizing beberapa tahun belakang, banyak menyunat kapasitas mesin mobil menjadi kecil. Tapi tidak soal tenaga dan torsi. Komputerisasi dan bantuan turbo mampu mencipta tenaga setara mesin lebih besar. Nah, BMW pun begitu dan sudah dimulai sejak model generasi sebelumnya.
Dalam varian BMW 330i, mengandalkan mesin 4-silinder 2,0 liter diklaim paling bertenaga yang pernah BMW buat. Jangan terkecoh dengan penamaannya, karena bukan menggunakan mesin kapasitas 3,0 liter 6-silinder. Cukup dengan 2,0-liter tenaga tercipta sebesar 248 Tk dengan torsi 350 Nm. Lebih menarik lagi, BMW mengkonfirmasi peningkatan konsumsi bahan bakar mencapai 5%.
Sumber: Oto.com