Masih di Bawah Harga Pasar, Motor Listrik Gesits Dibanderol Rp 20 Juta

Direktur PT Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits) Technology Indonesia, Zaki Nahdi Saleh membocorkan kisaran harga motor listrik gesits. Dia menyebut, motor listrik pertama buatan dalam negeri ini akan dibanderol Rp 20 juta.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Nov 2018, 17:32 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2018, 17:32 WIB
Motor Gesits
Paspampres tengah memarkirkan motor Gesits di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).Motor listrik Gesits buatan Indonesia ini akan diproduksi massal pada November 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur PT Garansindo Electric Scooter ITS (Gesits) Technology Indonesia, Zaki Nahdi Saleh membocorkan kisaran harga motor listrik Gesits. Dia menyebut, motor listrik pertama buatan dalam negeri ini akan dibanderol Rp 20 juta.

"Kalau dari kita industrinya kurang lebih Rp 20 juta, harga pasar kurang lebih Rp 22-23 juta," bebernya usai beraudiensi dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11).

Zaki Nahdi mengatakan, kunci tinggi rendahnya harga motor listrik Gesits akan ditentukan oleh baterainya. Baterai motor tersebut dikembangkan oleh Pertamina.

"Kalau motor listrik baterai di dalam, harga baterai hari ini masih mahal. 35 Persen komponen harga itu baterai, bisa sampai 50 persen kadang-kadang. Jadi bisa mahal harga motor listrik, lebih dari Rp 50 juta," ujarnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

30 Ribu Unit Pemesanan

Dia menambahkan, motor listrik Gesits sudah dipesan sebanyak 30 ribu unit. Padahal, motor yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini baru akan diproduksi secara massal pada Januari 2019.

"Dari sisi pasar kita sudah ada pre-order sampai 30 ribu. Ini belum publish harga kan. Tapi kita mengharap bahwa harga pasar bisa di bawah kompetitor yang sekelas motor konvensional," kata dia.

Direktur Utama (Dirut) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), Tumiyana menuturkan dalam setahun mobil listrik Gesits akan diproduksi sebanyak 60.000 unit. Apabila permintaan pasar menanjak, maka pihaknya akan memproduksi lebih banyak lagi.

"Line kedua kita akan extend subject to market," ucapnya.

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya