Liputan6.com, Las Vegas - Setiap pabrikan mobil ingin menawarkan fitur keselamatan terbaik pada produknya. Tentu dengan fitur keselamatan unggulan, konsumen merasa lebih aman dan nyaman.
Upaya ini juga dilakukan oleh Toyota. Mengutip dari Auto.ndtv.com, pabrikan asal Jepang ini berencana untuk menyematkan paket fitur keselamatan berkendara bernama "Guardian" pada tahun 2020 mendatang.
Advertisement
Baca Juga
Hal itu dikatakan langsung oleh Gill Pratt, CEO Toyota Research Institute dalam gelaran Consumers Electronics Show 2019 di Las Vegas, Amerika Serikat pada Senin malam (7/1) waktu setempat.
Nantinya, teknologi "Guardian" akan diproduksi secara terbatas, bahkan lebih sedikit dibanding mobil nirsopir Toyota.
"Namun, jika diperlukan, mobil ini bisa mengemudi sendiri (auto-driving)," ujar Pratt.
Ryan Eustice, Senior Vice President Automated Driving Toyota Research Institute juga menyebutkan bahwa "Guardian" akan menjadi asisten berkendara yang sangat canggih.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Seramnya Biaya Perbaikan Fitur Keselamatan pada Mobil Modern
Seiring dengan perkembangan teknologi, mobil dilengkapi dengan fitur-fitur canggih yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mobil modern dilengkapi dengan fitur keselamatan seperti lane-keeping assists, automatic emergency braking, blind spot monitoring, dan lain sebagainya.
Dilansir Jalopnik, diperlukan sensor agar teknologi tersebut dapat bekerja sebagaimana mestinya. Sayangnya, beberapa sensor ditempatkan di daerah yang cukup berisiko. Sebut saja bumper, windshields, dan juga spion. Artinya, jika Anda tak sengaja membuat bumper penyok atau spion patah, maka Anda juga harus memikirkan biaya perbaikan sensor.
Â
BACA JUGA
Â
Berdasarkan hasil studi AAA, perbaikan sensor fitur keselamatan tersebut harganya cukup fantastis. Bisa saja tagihan bengkel mencapai $3.000 (setara Rp 45 juta). Dan kebanyakan pengemudi tidak siap jika harus menghadapi biaya yang besar.
Menurut AAA, salah satu biaya perbaikan yang mahal adalah windshields. Jika kacanya harus diganti, maka sistem keselamatan di balik kaca harus dikalibrasi ulang. Selain itu beberapa pabrikan mengharuskan konsumen menggunakan suku cadang asli sesuai dengan standar.
Contoh lainnya adalah sensor radar depan senilai $900 - 1.300 (setara Rp 13,6 - 19,7 juta) yang digunakan pada automatic emergency braking dan adaptive cruise control systems. Sensor radar belakang senilai $850 - 2,050 (setara Rp 12,9 - 31,1 juta) yang digunakan untuk blind spot monitoring dan rear cross traffic alert systems.
Advertisement