Miris, Robot Otonom Tertabrak Oleh Mobil Nirsopir Tesla

Sebuah robot otonom tertabrak hingga rusak dan tak bisa digunakan kembali oleh mobil Tesla yang menggunaan mode nirsopir di Las Vegas.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 09 Jan 2019, 09:08 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2019, 09:08 WIB
Mobil nirsopir menabrak robot otonom
Mobil nirsopir menabrak robot otonom (joe.co.uk)

Liputan6.com, Las Vegas - Sebuah robot otonom tertabrak hingga rusak dan tak bisa digunakan kembali oleh mobil Tesla yang menggunaan mode nirsopir di Las Vegas. 

Robot yang dapat disewa dengan nilai $2.000 per hari ( setara Rp 28.000.000) rusak sebelum ajang Consumer Electronics Show (CES) yang berlangsung di Nevada.

Dilansir joe.co.uk, Promobot selaku pabrikan robot tersebut mengaku salah satu model v4-nya yang menjadi korban tabrakan tersebut. Promobot mengklaim beberapa robot mereka sedang berjalan menuju ke area pameran sekitar jam 7 malam. Salah satu robot tersebut keluar dari jalur dan tertabrak.

"Tentu kami kesal," ungkap Oleg Kivokurtsev, Promobot Development Director. " Kami membawa robot ini dari Philadelphia untuk berpartisipasi di CES. Sekarang tak bisa ikut di event dan tak bisa diperbaiki juga," sambungnya. 

Sementara itu, George Caldera, pengemudi Tesla mengaku tak melihat ada orang atau mobil. "Saya mengaktifkan Tesla ke mode nirsopir, lalu mulai melaju. Tiba-tiba ada robot di jalur, saya kira mobil akan menghindar namun ternyata menabraknya," pungkas George.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ternyata, Kendaraan Nirsopir Bukan Teknologi Mobil Modern

Saat ini, industri otomotif tengah mengembangkan teknologi modern untuk penggunaan di masa depan. Salah satunya, kehadiran mobil autonomous alias nirsopir (tanpa pengemudi).

Teknologi yang memungkinkan mobil dapat berjalan sendiri ini, dinilai sebagai sebuah revolusi industri kendaraan yang bakal terjadi di masa depan. Bahkan, teknologi ini masih dianggap mustahil bisa diimplementasikan di sebuah roda empat.

 

 
 

 

Padahal faktanya, kendaraan nirsopir ini berhasil dibuat untuk pertama kalinya pada 1964. Sebuah peneliti dari Stanford berhasil membuat Stanford Artificial Intelligence Laboratory Cart.

Melansir Autoevolution, ditulis Sabtu (18/8/2018), memang penemuan ini tidak bisa dianggap sebagai kendaraan yang mampu mengangkut penumpang sesuai standar saat ini. Tapi paling tidak, di era tersebut, teknologi autonomous yang mengandalkan kamera onboard dan koneksi nirkabel ke komputer sudah bisa dilakukan.

Produk ini sendiri, memiliki dimensi layaknya mobil golf.

Cara kerjanya, kereta kecil ini akan merekam video dengan kamera onboard, kemudian mengirim gambar ke komputer terdekat untuk diproses. Setelah menganalisa rekaman, komputer akan menghitung semacam peta 3D terhadap lingkungan di sekitar.

Setelah itu, data tersebut dikirimkan untuk kemudian menjadi perintah untuk menggerakan kembali kereta tersebut.

Memang teknologi tersebut masih sangat terbatas, karena sistem digitalisasi belum secanggih saat ini. Namun yang pasti, proses panjang ini menegaskan, jika perjalanan untuk menuju kepada kendaraan tanpa supir ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dan tidak lahir baru-baru ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya